Akibat tertabrak kereta api dengan empat rangkaian gerbong itu, korban Nur Kahfi, warga Dusun Krajan, Desa Kabat, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, tewas seketika di tempat kejadian perkara dengan kondisi luka hampir di sekujur tubuhnya.
Menurut masinis kereta api Pandan Wangi, Didik, ia berangkat dari Stasiun Banyuwangi Baru sekitar pukul 08.30 WIB untuk menuju Stasiun Jember. Namun betapa terkejutnya ia ketika terlihat seorang laki-laki berjalan diatas rel kereta api.
Didik sudah berulangkali membunyikan bel kereta. "Namun meski sudah berkali-kali bel dibunyikan, tapi korban tidak juga keluar dari jalur rel kereta api," ujarnya.
Meski kereta api yang dikemudikan berjalan dengan kecepatan sedang, kata Didik, namun tabrakanpun tidak dapat dielakkan, bahkan tubuh korban sempat terpental jauh setelah tertabrak kereta api Pandan Wangi.
Setelah kejadian itu, korban langsung dibawa ke Stasiun Rogojampi untuk diserahkan kepada anggota keluargnya. Karena kereta api harus melanjutkan perjalanannya sehingga jenazah korban langsung diterima petugas Pemberangkatan Perjalanan Kereta Api (PPKA), Sugeng Harjito.
Salah seorang anggota keluarga korban yang melihat kondisi jenazah Nur Khafi langsung tidak kuasa menahan rasa harunya. Bahkan, salah seorang diantaranya sampai meronta-ronta menangisi kepergian korban untuk selamanya.
Penyerahan jenazah korban dilakukan petugas PPKA Rogojampi, Sugeng kepada wakil keluarga korban, yang kemudian membawanya pulang untuk dimakamkan di komplek pemakaman umum desa setempat.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010