Bangkitnya usaha mikro dan ultramikro ini menjadi bagian penting untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional saat pandemi saat ini

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty mengungkapkan sinergi ekosistem BUMN ultramikro akan membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional.

"Sinergi ekosistem sektor ultramikro dari tiga perusahaan BUMN ini sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh pelaku ultramikro khususnya dan UMKM, serta masyarakat pada umumnya," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Evita menyambut baik sinergi ekosistem yang dilakukan tiga BUMN yakni PT BRI, PT Pegadaian, dan PT PNM untuk makin luas menjangkau usaha mikro dan ultramikro ini.

Ia menyebut saat ini masih banyak usaha mikro dan ultramikro yang belum terlayani akses pendanaannya dan usaha untuk membantu mereka pun sangat fragmented dan jalan sendiri-sendiri.

Padahal, bangkitnya usaha mikro dan ultramikro ini menjadi bagian penting untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional saat pandemi saat ini.

Evita menambahkan bahwa BUMN sektor usaha UMKM perlu bahu membahu dan menyinergikan kekuatan dan keahlian dalam integrasi ekosistem.

"Perlu consolidated effort agar dukungan dan komitmen bagi jutaan pelaku usaha kecil benar-benar efektif dan luas jangkauannya," ujarnya.

Apalagi, pada masa pandemi ini, UMKM adalah sektor yang paling membutuhkan dukungan.

Survei BI menunjukkan sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi COVID-19 dengan rata-rata mengalami penurunan penjualan antara 30-50 persen. Banyak UMKM yang gulung tikar dan banyak juga yang akhirnya kehilangan pekerjaan.

"Dengan sinergi ini, maka akses pendanaan lembaga keuangan formal akan meningkat, dengan akses pendanaan yang makin meningkat maka daya saing juga akan meningkat, lalu akan menghasilkan penguatan ekonomi nasional khususnya masa pandemi ini. Di sisi lain, tentunya masing masing BUMN juga diuntungkan dengan makin besarnya dan luasnya layanan nasabah," kata Evita.

Menurut dia, UMKM merupakan penyangga atau tulang punggung ekonomi nasional, terutama saat menghadapi pandemi ini.

Itu sebabnya, Evita percaya upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional saat ini akan berjalan dengan baik ketika dimulai dengan membantu UMKM untuk bangkit kembali.

Data menunjukkan, dari 65 juta dunia usaha yang ada di Indonesia, sebanyak 99,9 persennya adalah UMKM. Dari jumlah itu, usaha besar hanya 5.637 (0,01 persen), usaha kecil 798.679 (1,22 persen), usaha menengah 65.465 (0,10 persen), sedangkan jumlah yang terbesar ada di usaha mikro dan ultramikro yang jumlahnya 64 juta (98 persen).

"Artinya, usaha mikro dan ultramikro ini sangat penting peranannya," jelas Evita.

Tapi meskipun peranannya sangat penting, lanjutnya,namun ternyata dari data yang ada, dari 64 juta usaha mikro dan ultramikro, ada 30 juta belum memiliki akses kepada sumber pendanaan. Kemudian, hanya ada 15 juta terlayani oleh sumber pendanaan mulai dari bank, gadai, group lending, BPR, hingga fintech. Selanjutnya ternyata ada 18 juta tidak terlayani.

"Yang tidak terlayani dan yang belum memiliki akses kepada sumber pendanaan ini tentunya akan sangat mudah untuk terjerat kepada rentenir, termasuk rentenir online yang begitu menjamur saat ini. Ini yang juga perlu mendapat perhatian kita," kata Evita.

Baca juga: Legislator: Sinergi BUMN ultra mikro tumbuhkan pelaku usaha kecil
Baca juga: Pengamat: Holding BUMN ultra mikro munculkan sentra UMKM baru
Baca juga: Pakar sebut holding BUMN ultra mikro atasi persoalan pinjol ilegal

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021