Jakara (ANTARA News) - Arus penumpang mudik yang berangkat dari terminal bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) Kampung Rambutan, Jakarta Timur, pada Rabu malam atau H-2 Lebaran 2010, mengalami peningkatan dibanding hari-hari sebelumnya.
"Jumlah penumpang melonjak signifikan dibanding hari sebelumnya. Hingga pukul 20.00 WIB malam ini, jumlah bus yang diberangkatkan mencapai 457 bis, yang mengangkut 16.948 penumpang," kata Komandan Regu Keamanan Posko Lebaran 2010, Terminal Kampung Rambutan, AKP Edi Surasa, di Jakarta, Rabu malam.
Adapun arus penumpang pada Selasa (7/9) selama sehari penuh, total jumlah bus yang berangkat mencapai 629 unit, dengan jumlah penumpang sekitar 19.860 orang.
Sedangkan pada Senin H-4 jumlah pemudik mencapai 14.965 orang yang diangkut 585 unit bus.
Edi memperkirakan, lonjakan penumpang mudik pada tahun ini akan terjadi pada H-2. Bahkan untuk mengatasi lonjakan penumpang, hingga sore hari sudah dikerahkan sebanyak tujuh bus tambahan.
Berbeda dengan tahun 2009, puncak mudik terjadi pada H-3 dengan jumlah bus yang diberangkatkan 767 bus dengan 32.415 penumpang.
Pada Lebaran 2010, Terminal Kampung Rambutan mengerahkan 111 unit armada, dengan jumlah 44 trayek ke sejumlah kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera.
Hingga berita ini diturunkan, situasi arus mudik di Terminal Kampung Rambutan relatif lancar, tidak terlihat penumpukan calon penumpang.
Para pemudik untuk tujuan jarak dekat di Jawa Tengah, umumnya memilih berangkat pada malam hari agar tiba di tujuan pada keesokan siang hari.
"Semua aman dan terkendali. Tetapi, kami mengimbau calon penumpang yang akan mudik ataupun yang memasuki Jakarta diminta waspada terhadap tindak kejahatan dan kekerasan," kata Surasa.
Berdasarkan catatan, pada 7 September (H-3) terdapat kasus kejahatan dengan modus pembiusan, yaitu Firman (27) asal Tegal, dan Uci Sanusi (40) warga Desa Caduela, Kuningan, yang dihipnotis di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Adapun posko kesehatan di kawasan terminal yang ditangani karyawan Sudin Kesehatan Jakarta Rimur, dan Jasa Raharja, sudah menerima 39 orang, sebanyak 15 orang di antaranya adalah pemudik, karyawan sebanyak 21 orang dan petugas keamanan 3 orang.
"Keluhan umumnya adalah gangguan inspeksi saluran pernafasan akut (ISPA), kelelahan dan hipertensi," ujarnya.
Pada tahun ini, jumlah tenaga pengamanan Terminal Kampung Rambutan mencapai 216 orang, terdiri atas 79 anggota Polri, selebihnya berasal dari TNI, Koramil, Dinas Perhubungan, Satpol PP.(*)
(R017/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010