ANTARA melaporkan, di persimpangan Cisarua, yang dikenal sebagai jalur leher botol (bottle neck), arus kendaraan mudik, baik roda empat, terlebih roda dua bertemu di satu titik dengan mobilitas warga yang sejak pagi hari terus bertambah.
Kondisi penyempitan jalan di kawasan itu yang membuat kepadatan di persimpangan itu semakin serius, masih ditambah dengan "ngetem" (berhenti)-nya angkutan kota (Angkot), sehingga kemacetan tidak terhindarkan, meski petugas telah dikerahkan.
Kasat Lantas Polres Bogor Ajun Komisaris Polisi (AKP) Fathoni Rizar mengakui bahwa kondisi tersebut membuat kekuatan personelnya yang bertugas di pos pengamanan lain dikerahkan untuk diperbantukan di persimpangan Cisarua.
"Karena pada H-2 ini terjadi peningkatan pemudik hingga dua kali lipat dari hari sebelumnya, terlebih juga ada hambatan di persimpangan Cisarua, petugas kita dorong untuk membantu mengurai kepadatan di jalur tersebut," katanya disela-sela melakukan pengawasan di jalur tersebut.
Menurut dia, jalur selatan Puncak, yang memanjang antara Kabupaten Bogor hingga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu atau H-2 arus mudik Idul Fitri 1431 Hijriah sudah diperkirakan akan terus mengalami peningkatan.
Untuk itulah, jajarannya berkonsentrasi penuh di jalur tersebut guna mengantisipasi kemungkinan pertambahan arus mudik hingga malam hari nanti, mengingat pemudik sebagian besar memilih perjalanan malam hari.
"Kami tetap mengimbau masyarakat yang mudik tetap berhati-hati melintas di jalur Puncak, apalagi kondisi cuaca juga sering hujan," kata Fathoni Rizar.(*)
(A035/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010