Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Perkumpulan Pengusaha Event Organizer (Perpeo) Kalimantan Selatan Rosyadi Razak mengatakan sekitar 3 ribu pegiat industri kreatif di provinsi ini terdampak pandemi COVID-19 sejak satu tahun terakhir.

Saat pelaksanaan vaksinasi bagi pelaku industri kreatif di Maghligai Pancasila Banjarmasin Senin, Rosyadi mengatakan, dalam setahun terakhir terjadi penurunan hampir 90 persen kegiatan yang biasa dikerjakan EO, apabila dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi.

Sebagian besar, pemerintah maupun swasta, tidak berani menganggarkan kegiatan karena sedang dalam tahap menekan penyebaran COVID-19.

"Kami harapkan untuk tahun 2022, pemerintah dan pihak swasta sudah berani menganggarkan dana kegiatan serta event promosi," tambahnya.

Terlebih, saat ini sudah ada protokol kesehatan CHSE yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yakni Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan) dan Environment (ramah lingkungan).

Melalui penerapan protokol CHSE yang benar-benar maksimal, tambah dia, diharapkan akan dikeluarkan rekomendasi dari Satgas Penanganan COVID-19 setempat, serta izin keramaian dari pihak kepolisian.

Ia yakin, melalui CHSE tersebut, kegiatan sudah dapat dilaksanakan dengan risiko penularan COVID-19 yang rendah.

"Teman-teman industri EO di Kalimantan Selatan saat ini juga sudah siap untuk melaksanakan prokes tersebut," katanya didampingi Bendahara Perpeo Kalsel, Ary Widian itu.

Baca juga: Usai vaksin COVID-19, Vino G Bastian berharap industri kreatif bangkit
Baca juga: Menko Airlangga ajak milenial kembangkan industri kreatif

Ia menjelaskan, pihaknya mendukung program vaksinasi bagi anggota Perpeo sebagai bentuk perlindungan, bagi para pegiat industri event yang berhadapan dengan klien dan talent ketika beraktivitas.

Rosyadi berharap, melalui vaksinasi COVID-19 ini, pemerintah dan swasta tidak perlu ragu menganggarkan kegiatan ekonomi kreatif yang akan membangkitkan lagi industri event di Kalsel.

Sekitar 300 pekerja industri kreatif event organizer, menjalani proses vaksinasi yang digelar Polda, Pemprov, dan Perkumpulan Pengusaha Event Organizer (Perpeo) Kalsel.

Berbagai upaya dilakukan agar target vaksinasi tahap kedua ini tercapai, mulai dari digelar kolektif di berbagai instansi untuk para pekerja publik hingga sistem jemput bola dan bonus vaksin bagi anak muda di atas 18 tahun, yang membawa dua lansia ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muhammad Muslim mengatakan, vaksinasi dilakukan sebagai salah satu langkah pemerintah untuk menekan angka penularan COVID-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi Kalsel.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno bertekad gairahkan kembali industri kreatif
Baca juga: Airlangga: Industri perfilman sangat terdampak pandemi COVID-19

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021