Mukomuko, Bengkulu (ANsTARA New) - Tradisi "balemang" atau memasak beras ketan menggunakan bambu di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat karena bahan baku yang tersedia sudah sangat terbatas.
Tokoh adat sekaligus mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mukomuko Darwis Rajo Lelo, Selasa, mengatakan masyarakat sekarang kesulitan mencari bahan baku untuk `balemang`.
"Bahan baku yang biasanya digunakan oleh masyarakat tradisional untuk memesak lemang yakni kayu dan bambu," katanya.
Ia mengatakan bahwa untuk mendapatkan dua bahan baku itu masyarakat sangat kesulitan, karena dengan banyaknya perkebunan sehingga pohon bambu tidak ada lagi begitu juga dengan kayu.
"Kalau dulu masyarakat tidak sulit untuk mendapatka kayu bakar dan bambu sebagai bahan baku untuk memasak lemang, tetapi sekarang ini dua bahan baku itu mau dicari ke mana," ujarnya.
Ia menerangkan bahwa tradisi belemang kemungkinan besar sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat yang tinggal di Kecamatan Kota Mukomuko ini.
"Jika di desa yang berada jauh dari pusat kota kabupaten ini seperti Kecamatan Selagan raya kebiasaan balemang masih digunakan, karena bahan baku yang tersedia masih ada," katanya.
Selain itu alasan tradisi belemang sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat di Kecamatan Kota Mukomuko karena mayoritas masyarakat sudah beralih kerja dari petani sawah menjadi petani kebun.
"Kalau dulu hampir 99 persen masyarakat menggeluti pekerjaan sebagai petani, untuk mendapatkan bahan beras ketan petani tinggal menanam di sawah mereka," ujarnya.
(ANT149/H-KWR)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010