Beijing/Yangon (ANTARA News) - Pemimpin Myanmar Jendral Than Shwe tiba di China untuk kunjungan kenegaraan pada hari Selasa. Than Shwe akan memperkenalkan generasi baru pemimpin militer Myanmar kepada China, salah satu pendukung penting Myanmar.
Itu adalah kunjungan ketiga Than Shwe sejak ia menjadi pemimpin rezim yang berkuasa pada 1992.
Satu sumber kementerian luar negeri Myanmar mengatakan ia disertai oleh sejumlah pejabat senior baru militer , dan diperkirakan juga akan memberi penjelasan singkat pada China mengenai pemilihan 7 November di Myanmar.
"Hubungan rezim itu dengan Barat memburuk, hubungan yang lebih baik dengan China terjadi," kata Thakhin Chan Tun, mantan duta besar Myanmar untuk China, pada kantor berita Reuters.
"Saya pikir tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mempererat hubungan bersahabat yang ada antara kedua tetangga dan untuk mewariskan tongkat pada generasi baru para pemimpin di kedua negara.
"Ia juga akan menjelaskan persiapan skenario politik pra dan pasca pemilihan pada pemimpin China. Tentu saja, China adalah sekutu paling penting dan bisa diandalkan dari rezim itu," ia menambahkan.
Than Shwe, 77, akan bertemu dengan Presiden China Hu Jintao dan Perdana Menteri Xi Jinping, yang dikatakan akan mengambilalih jabatan dari Hu pada 2013.
China telah bergiat untuk menjaga hubungan dekatnya dengan Myanmar, mendambakan gas dan minyak serta akses ke Lautan India untuk provinsi-provinsi China baratdaya yang miskin dan terkurung daratan.
China juga masih meresahkan gembong-gembong obat bius dan militer pemberontak yang beroperasi di sepanjang perbatasannya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Jiang Yu telah menyeru dunia untuk mendukung pemilihan 7 November di bekas Burma itu, di mana para wakil sipil junta yang berkuasa diperkirakan akan mencatat kemenangan gemilang.
(S008/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010