Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melakukan upaya pengendalian penularan COVID-19 di hulu dan hilir di Kabupaten Kudus di Jawa Tengah dan Kabupaten Bangkalan di Jawa Timur yang sedang menghadapi lonjakan kasus penularan virus corona.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual oleh Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa di hulu pemerintah meminta kepala daerah memperketat pengawasan untuk memastikan warga disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Yang masih dilakukan di sisi hulu adalah kepastian testingnya. Lakukan dengan disiplin dan saya minta tolong dilaporkan secara lengkap dengan demikian kita bisa melakukan langkah antisipasi," katanya.
"Vaksinasi ini juga di sisi hulu. Daerah Kudus kita sudah drop 50 ribu (dosis) vaksin khusus untuk daerah Kudus supaya bisa segera disuntikkan. Di Bangkalan juga kita sudah drop 50 ribu (dosis) vaksin supaya bisa mengurangi risiko penularan," ia menambahkan.
Di hilir, Budi mengatakan, pemerintah berupaya mengurangi beban rumah sakit dengan merujuk pasien dengan kondisi berat dan sedang ke rumah sakit di daerah tetangga.
"Untuk Kudus ke Semarang untuk Bangkalan ke Surabaya dan kapasitas rumah sakit di Semarang dan juga kapasitas rumah sakit di Surabaya itu cukup untuk bisa menerima rujukan dari daerah Kudus dan Bangkalan," katanya.
Menurut dia, tenaga kesehatan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) juga sudah dikerahkan untuk membantu penanganan pasien di Kudus dan Bangkalan.
Selain itu, ia mengatakan, pemerintah berupaya memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia di daerah untuk menambah tempat karantina penderita COVID-19.
Budi mengemukakan, peningkatan pergerakan penduduk semasa libur Lebaran 2021 memicu lonjakan kasus penularan COVID-19 di beberapa daerah.
"Memang ada beberapa daerah atau beberapa klaster yang terjadi peningkatan cukup tinggi, contohnya adalah di Kudus dan juga di Bangkalan," katanya.
"Kudus adalah daerah tujuan peziarah, sedangkan di Madura banyak pekerja Indonesia yang pulang dari negara tetangga," ia menambahkan.
Menurut dia, lonjakan kasus penularan COVID-19 telah menyebabkan peningkatan keterpakaian tempat tidur di ruang perawatan pasien COVID-19 di Kudus. Dalam satu setengah pekan terakhir, jumlah tempat tidur yang terpakai di ruang perawatan pasien COVID-19 meningkat dari 40an menjadi sekitar 350 di Kudus.
Di Bangkalan, ia melanjutkan, tempat tidur di fasilitas isolasi pasien COVID-19 yang terpakai meningkat dari sekitar 10 menjadi 70 hingga 80 dalam satu setengah pekan.
Baca juga:
60 desa di Kabupaten Kudus masuk zona merah
Dinas Kesehatan berkoordinasi untuk atasi lonjakan penularan COVID-19 di Bangkalan
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021