Sebuah sumber keamanan di Sebha mengatakan ledakan itu disebabkan oleh seorang pembom bunuh diri yang meledakkan sebuah bom mobil.
ISIS pada Minggu malam mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dengan mengatakan salah satu gerilyawannya menyerbu pos pemeriksaan menggunakan mobil bermuatan bahan peledak.
Sebha berada di selatan Libya, sekitar 130 kilometer (80 mil) dari Taraghin, tempat ISIS melakukan serangan bom tahun lalu yang tidak menimbulkan korban jiwa.
Libya telah mengalami satu dekade kekacauan dan kekerasan sejak pemberontakan yang didukung NATO pada 2011 menggulingkan kepala negara Muammar Gaddafi, tetapi dua pihak utama yang bertikai tahun ini menyetujui pemerintahan baru.
Tetapi sementara pemasangan pemerintahan terpadu dan dorongan untuk pemilihan umum nasional pada bulan Desember dipandang sebagai harapan terbaik dalam beberapa tahun untuk solusi politik yang langgeng, prosesnya masih penuh dengan tantangan.
Sebagian besar wilayah masih dikuasai oleh kelompok bersenjata lokal, kekuatan besar di luar belum menarik pejuang asing dari garis depan, dan tokoh-tokoh kunci tidak setuju pada pengelolaan sumber daya ekonomi Libya.
Baca juga: 197 tewas akibat ledakan ranjau di Benghazi, Libya
Baca juga: Ledakan bom mobil tewaskan empat tentara Libya di pos pemeriksaan
Sumber : Reuters
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021