Jakarta (ANTARA News) - Para orang tua mungkin boleh membenarkan diri jika cemas dengan anak remajanya kecanduan komputer. Sebuah penelitian mengungkap bahwa remaja yang belajar sambil main Facebook akan mendapat nilai pelajaran yang lebih jelek dibandingkan rekan mereka yang belajar tanpa main Facebook.

Seperti dikutip Daily Mail, para psikolog melakukan penelitian dan mengungkap bahwa hasil ujian dari mereka yang belajar sambil main situs jejaring sosial itu lebih kecil 20 persen dibandingkan rekan mereka yang belajar saja.

Temuan itu menyanggah teori bahwa otak anak muda mampu lebih baik dalam multi tasking saat menggunakan perangkat digital.

Pemimpin penelitian itu, Professor Paul Kirschner mengatakan : "Masalahnya adalah kebanyakan orang memiliki akun di Facebook atau situs jejaring sosial lainnya, surat-e dan pesan instan yang terus menerus mengalir di background saat mereka mengerjakan hal lain."

"Penelitian kami, dan penelitian lain sebelumnya, menyimpulkan tidak benar jika terus menerus gonta-ganti kegiatan di komputer akan membuat semua pekerjaan lebih cepat selesai. Kenyataannya, justru waktu yang dibutuhkan lebih lama selain makin banyak kekeliruan yang dibuat."

Timnya meneliti 219 pelajar yang berusia antara 19 dan 54 tahun di sebuah universitas di Amerika Serikat.

Para pengguna Facebook yang diteliti memiliki rata rata nilai 3,06 sedangkan rekan mereka yang tidak main Facebook nilai rata-rata GPA (Grade Point Average)-nya 3,82.

Mereka yang tidak menggunakan situs itu menyediakan waktu lebih untuk belajar dan rata-rata 88 persen lebih lama belajar di luar kelas.

Tiga perempat dari para pengguna Facebook mengatakan tak percaya bahwa menghabiskan waktu di Facebook akan berdampak pada kemampuan akademik mereka.

Seperempat sisanya hampir semua mengaku dampak Facebook cukup berbahaya dan membuat mereka tidak belajar.Professor kirschner yakin bahwa hasil serupa juga berlaku untuk usia kanak-kanak.

Ia membantah dirinya ingin "meniadakan" Facebook. Dia menyatakan bahwa sifat menganggu itu juga berlaku untuk semua jejaring sosial.

"Kita harus menolak pandangan modern dari dunia pendidikan bahwa anak anak dapat melakukan multi-task, dan bahwa kita harus menyesuaikan sistem pendidikan kita sesuai perkembangan zaman," Ujarnya

Penelitian yang dilakukan oleh para psikolog dari Universitas di Belanda itu akan diterbitkan pada jurnal Computers in Human Behaviour.
(yud/A038/BRT)


Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010