"Survei ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Pengelola Transportasi Jabotabek (BPTJ) untuk membahas Feasibility Studi (FS) reaktivasi stasiun kereta tersebut," kata Dadang Wihana dalam keterangannya, Minggu.
Ia mengatakan Pemkot Depok sudah menyampaikan surat permohonan terkait reaktivasi Stasiun Kereta Pondok Rajeg. "Alhamdulillah, dukungan diberikan dan sudah melakukan survei lapangan," katanya.
Dikatakannya, survei ini dilakukan untuk memeriksa kesiapan Stasiun Kereta Pondok Rajeg untuk kembali beroperasi. Agar nantinya bisa disusun hal-hal yang perlu dipersiapkan.
Menurut Dadang dari sisi masyarakat, reaktivasi Stasiun Kereta Pondok Rajeg sangat dibutuhkan sebagai alternatif transportasi. Begitu juga untuk warga Bogor dan sekitarnya.
Dia pun mengharapkan, Pemkot Depok, pemerintah pusat dan provinsi bisa merealisasikan reaktivasi stasiun kereta tersebut untuk menciptakan layanan angkutan commuter line kepada masyarakat.
"Ini semua merupakan upaya kolaboratif. Jika menunggu menjadi ideal tentu akan menunggu lama, kami ingin secara stimultan Stasiun Kereta Pondok Rajeg segera bisa direaktivasi," ujarnya.
Baca juga: KAI Commuter tambah 14 perjalanan KRL mulai hari ini
Baca juga: Urai antrean, KAI Commuter promosikan KMT di enam stasiun
Baca juga: Perjalanan KRL dari Bogor tidak berhenti di Stasiun Tanah Abang
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021