Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan pemerintah akan terus mengupayakan peningkatan daya saing bangsa melalui konten teknologi dan pembenahan sarana infrastruktur.

"Kita melihat Indonesia dikategorikan `investment grade` berkaitan erat dengan daya saing dalam arti keseluruhan dan pemerintah berkomitmen dalam industri ada peningkatan faktor produktivitas, kita (juga) meningkatkan konten teknologi dan infrastruktur," ujarnya seusai acara berbuka bersama di Jakarta, Senin malam.

Untuk itu, ia mengatakan, pemerintah akan terus mengundang investor untuk berperan serta dalam Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS/PPP) dan membangun sarana teknologi serta infrastruktur.

"Kita berbenah dan meningkatkan PPP sebagai bagian dari pembiayaan infrastruktur dengan mengundang investasi terkait sektor tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk mengundang investasi dalam masa mendatang, pusat pertumbuhan ekonomi nantinya tidak hanya akan berpusat di Jawa.

Menurut dia, iklim investasi di Indonesia saat ini, sangat kondusif yang terbantu dengan stabilnya nilai tukar rupiah dan didukung oleh mudahnya akses permodalan.

"Akses permodalan walaupun banyak orang mengatakan `interest rate` relatif tinggi, namun rupiah menguat stabil dan investasi meningkat dan tidak kalah penting di daerah-daerah tidak hanya Jawa yang menjadi ukuran peningkatan investasi," ujar Hatta.

Sementara itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menambahkan pemerintah dalam kebijakan fiskal juga terus memberikan insentif untuk memberi rangsangan kepada para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Pemerintah telah memberikan insentif aktif dalam bentuk pajak ditanggung pemerintah, `tax allowance` dan `tax holiday`. Dan terus menata usaha intensifikasi dan ekstensifikasi untuk menghasilkan edukasi baik," ujarnya.

Ia mengharapkan dengan upaya dan sarana tersebut, pemerintah dapat membenahi infrastruktur, termasuk jalan, pelabuhan laut, serta pelabuhan udara menjadi lebih kompetitif dibantu dengan bunga pinjaman bank yang meringankan.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengharapkan daya saing Indonesia dapat membaik yang didukung oleh membaiknya iklim usaha, kestabilan pemerintahan, serta membaiknya birokrasi dan pelayanan, walau masih diperlukan pembenahan infrastruktur.

"Nanti akan diadakan pertemuan tingkat dunia, disitu terlihat `world competitiveness` kita naik dan cukup besar lompatan perbaikan daya saing walau belum sempurna. Dan (didukung) membaiknya di iklim usaha, kestabilan pemerintahan, birokrasi dan pelayanan namun infrastruktur masih kurang relatif dinilai," ujarnya.

Menurut dia, hal tersebut juga didorong oleh perbaikan reformasi kebijakan serta Undang-undang sejak lima tahun lalu apalagi kemajuan yang dihasilkan semakin membaik.

"Perbaikan reformasi kebijakan dan UU ada `progress baik`. Kemajuan naik besar pada 2005 kemudian sempat flat (stagnan), namun sekarang ada kenaikan signifikan (daya saing)," ujar Mari.(*)

(S034/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010