Jakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melakukan pergantian kabinet atau reshuffle tahun ini.

"Berdasarkan pengalaman lalu, Presiden akan melakukan pergantian kabinet setelah satu tahun. Oktober nanti kan satu tahun, menjelang Desember sudah lewat satu tahun," kata Mubarok, di Jakarta, Senin.

Dia menambahkan, pergantian kabinet, bukan suatu hal yang tabu bagi Yudhoyono.

"Waktu Kabinet Indonesia Bersatu I , Yudhoyono dua kali melakukan reshuffle. Jadi bukan hal yang tabu bagi presiden untuk mengganti pembantunya," katanya.

Selain faktor waktu, Mubarok menyebutkan, laporan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) menjadi acuan bagi Yudhoyono untuk melakukan reshuffle.

"Kan ada laporan dari UKP4 bahwa ada beberapa menteri yang mendapat rapor merah. Laporan UKP4 itu merupakan indikasi kuat bagi Yudhoyono untuk melakukan `reshuffle`," katanya.

Namun Mubarok tidak mengetahui waktu dan siapa yang bakal diganti. "Kapan dan siapa, tidak ada yang tahu. Hanya presiden yang tahu soal itu," katanya.

Ia memperkirakan, jumlah menteri yang akan diganti tak lebih dari lima orang.

"Bisa 3-4 orang yang ganti atau terjadi pergeseran di sana-sini. Tunggu tanggal mainnya saja. Bisa saja terjadi bersamaan dengan pergantian Kapolri dan Jaksa Agung," kata dia.
(ANT134/S025)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010