Anies resmikan gerakan Jakarta Sadar Sampah di Hari Lingkungan Hidup

Setiap kita adalah produsen residu yang bisa jadi sampah

Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan gerakan Jakarta Sadar Sampah pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di Jakarta, Sabtu.

Anies mengatakan latar belakang dibentuknya gerakan tersebut adalah untuk membangun kesadaran warga mengenai masalah sampah yang menjadi persoalan lingkungan di Jakarta.

"Setiap kita adalah produsen residu yang bisa jadi sampah. Kesadaran bahwa semua yang kita gunakan akan menjadi fase residu dan residu ini bisa dimanfaatkan lagi atau bisa jadi sampah," kata Anies Baswedan dalam peluncuran gerakan Jakarta Sadar Sampah secara virtual.

Anies menambahkan bahwa kesadaran kolektif dari setiap warga Jakarta dalam menjaga lingkungan harus dibangun mulai dari dalam diri sendiri.

"Kesadaran ini harus dibangun. Jadi, Jakarta Sadar Sampah, kita berharap setiap pribadi ada di kota ini menyadari bahwa kesehariannya menghasilkan 'output' berupa produk yang di sisi lain ada residu yang dibuang," ujar Anies Baswedan.

Apalagi menurut Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu persoalan lingkungan hidup di Jakarta tidak bisa dikerjakan sendiri oleh Pemerintah Provinsi saja, tetapi harus melibatkan semua sumber daya yang ada untuk berkolaborasi.

"Harapannya dengan adanya Jakarta Sadar Sampah tiap pribadi dapat menjawab pertanyaan sederhana, apakah kita termasuk yang mengurangi jumlah residu dan jumlah sampah atau yang menambah jumlah residu dan jumlah sampah di Jakarta," tutur Anies Baswedan.

Anies yakin apabila kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan telah terbentuk maka impian untuk membuat Jakarta sebagai kota yang nyaman untuk ditinggali bukan hanya angan-angan saja.

"InsyaAllah kita bisa buat kota lebih sehat, kota yang lebih nyaman untuk kita tinggali, kota yang nantinya diteruskan ke anak cucu kita, mereka akan merasa bersyukur bahwa generasi kita termasuk generasi yang melindungi dan menyelamatkan lingkungan hidup," kata Anies.