Banjarbaru (ANTARA) - Penjabat Gubenur Kalimantan Selatan Safrizal ZA meminta program Sungai Martapura Bungas bukan hanya sekadar jargon tetapi harus dilaksanakan secara terintegrasi.
Hal itu disampaikan penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA usai peluncuran Sungai Martapura Bungas (Bersih, Unggul, Asri) pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 di Kabupaten Banjar, Sabtu.
"Program Sungai Martapura Bungas membutuhkan tindakan bukan sekadar jargon. Mewujudkan harapan harus dengan tindakan yang nyata " katanya.
Safrizal meminta agar program itu dapat ditindaklanjuti di beberapa SKPD seperti Kehutanan, Lingkungan Hidup dan yang lainnya sebagai upaya memperbaiki lingkungan.
Baca juga: Banjarmasin kembali dilanda air pasang picu banjir
Baca juga: Tumpukan sampah rintangi jalur transportasi sungai di Banjarmasin
"Program Bungas ini akan masuk ke kegiatan SKPD, seperti PU, ESDM, Kehutanan, Lingkungan Hidup, Bappeda dan SKPD lainya yang terkait sebagai program yang terintegrasi," katanya.
Menurut Safrizal, perbaikan lingkungan membutuhkan waktu yang cukup lama, tidak bisa dilakukan dalam satu malam saja. Perlu komitmen yang sangat kuat dari Pemda.
Safrizal berharap melalui program ini Sungai Martapura dapat kembali ke fungsi semula.
"Kita berharap dengan program Sungai Martapura Bungas ini mengembalikan sekurang-kurangnya bentuk aslinya dengan segenap upaya yang harus kita lakukan, karena Sungai Martapura ini adalah urat nadi ekonomi, transportasi budaya di Kabupaten Banjar dan Banjarmasin," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan Hanifah Dwi Nirwana mengatakan, program Sungai Martapura Bungas ini menggunakan konsep restorasi dan rediscovery (penemuan kembali).
"Kenapa rediscovery, karena kita akan mengembalikan Sungai Martapura menjadi urat nadi masyarakat untuk meningkatkan daya dukung Sungai Martapura terhadap sendi kehidupan masyarakat," katanya.
Menurut Hanifah, program ini juga untuk memperbaiki kualitas air di Sungai Martapura. Saat ini, hasil pemantauan kualitas air yaitu cemar sedang.
"Jika kualitas air sudah lebih baik tentunya akan berdampak kepada kesehatan masyarakat, meningkatnya pariwisata, ekonomi kreatif misalnya masyarakat yang ada di bantaran sungai dapat menjual hasil hasil karyanya seperti produk ikan, pertanian, ini kerja komprehensif bukan kegiatan bersih-bersih saja," ucapnya.*
Baca juga: Hari keempat banjir di Banjarmasin tinggi air belum surut
Baca juga: Satpolair Banjarmasin selidiki mayat mengapung di Sungai Martapura
Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021