Jakarta (ANTARA News) - Ketua Tim Leader Pembangunan Fisik Gedung DPR Budi Asdar Sukada mengatakan bahwa pembangunan gedung baru DPR bisa mengangkat gengsi Indonesia di mata dunia internasional.
"Pembangunan gedung baru DPR dipastikan mengangkat gengsi Indonesia di mata dunia internasional. Pembangunan gedung berkonsep gerbang aspirasi itu bisa menjadi momentum kebanggaan buat Indonesia. Buat kami para arsitek, ini bisa mengangkat gensi Indonesia," kata Budi di Gedung DPR RI di Jakarta, Senin.
Menurut Budi, Malaysia selalu membanggakan Twin Tower sebagai gedung tertinggi di dunia. Arab Saudi sudah membangun gedung setinggi 100 lantai.
"Kita hanya membangun 36 lantai. Ini kebangggan dan momentum buat kita," Budi.
Budi mengemukakan, gedung berbentuk huruf N itu adalah gedung tersulit karena berdiri di daerah rawan gempa.
"Jika berhasil dibangun tentu sangat membanggakan buat negara," katanya
Terkait dengan penundaan rencana pembangunan gedung baru DPR, Budi mengatakan, bisa dipastikan menekan biaya konstruksi kira-kira Rp500 miliar.
Penghematan tersebut, kata Budi, dikarenakan adanya kaji ulang pembangunan terutama luas ruangan anggota dewan yang direncanakan 120 meter per segi.
"Ya, bisa kurang sekitar Rp500 miliar. Yang bisa dikurangi material eksterior, tapi saya tidak bisa mengurangi struktur. Jadi lebih ke eleman sekunder," kata Budi.
Sementara itu, Ketua Biro Pemeliharan Gedung dan Instalasi Kesekjenan DPR Mardian Umar merinci, anggaran konstruksi gedung sebesar Rp1,162 triliun yang meliputi biaya kontruksi fisik sebesar Rp1,125 triliun dan biaya konsultan Rp19,126 miliar.
Sedangkan Konsultan MK, PT Ciria Jasa dibayar Rp16,867 miliar serta biaya pengelolaan kegiatan Rp1,125 miliar. Untuk konsultan perencana sendiri DPR sudah menetapkan PT Yodia Karya.
"Itu baru konstruksi fisik, didalamnya ada penambahan biaya untuk menyempurnakan gedung ini seperti security system, mebel hingga IT," terang Mardian.
Mardian menegaskan, pihaknya pun akan berusaha mengkaji rencana pembangunan gedung secara transparan.
"Caranya dengan melakukan penghematan diberbagai segi," kata Mardian.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Anggota DRR = INDON