"Jadi, itulah satu-satunya hal yang membuat saya sedikit malu jika tidak ada yang menonton. Tapi kita lihat saja apa yang akan dikatakan oleh masyarakat,”

Jakarta (ANTARA) - Petenis asal Jepang Kei Nishikori menilai Olimpiade Tokyo tahun ini tidak akan terasa menyenangkan dan bahkan memalukan jika diselenggarakan tanpa kehadiran penonton di stadion.

Padahal, petenis berusia 31 tahun itu mengaku ingin sekali melihat para penggemar selama berlangsungnya Olimpiade Tokyo.

"Saya akan sangat senang bermain di lapangan Olimpiade Tokyo, tetapi rasanya akan sangat sulit jika Olimpiade itu digelar dengan kehadiran penonton di tengah situasi seperti ini,” kata Nishikori dikutip dari AFP, Sabtu.

"Tanpa siapa pun di lapangan, kecuali hanya anggota tim, itu tidak akan menyenangkan bagi saya, dan saya tidak akan merasa seperti sedang tampil di negara saya sendiri,”

"Jadi, itulah satu-satunya hal yang membuat saya sedikit malu jika tidak ada yang menonton. Tapi kita lihat saja apa yang akan dikatakan oleh masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, petenis nomor satu dunia Novak Djokovic mengaku akan mempertimbangkan untuk ambil bagian dalam Olimpiade Tokyo jika digelar tanpa penonton.

“Saat ini, saya masih berencana untuk bermain di Olimpiade Tokyo. Tapi saya dengar, hanya ada beberapa penonton saja nantinya, dan itupun penonton lokal dari Jepang saja," ujar Djokovic pada awal pekan ini.

“Yang saya tahu, penonton boleh mengisi 20 sampai 30 persen dari total kapasita. Tapi kalau penyelenggara membuat aturan lain, dengan melarang kehadiran penonton, maka saya akan mempertimbangkan kembali untuk tampil di Olimpiade Tokyo,” terangnya.

Hingga kini, penyelenggara Olimpiade Tokyo bersikeras untuk tetap menggelar kompetisi olahraga paling bergengsi sedunia itu.

"Tantangan terbesarnya adalah bagaimana kita bisa mengontrol dan mengatur arus orang-orang,” kata Presiden Tokyo 2020 Seiko Hashimoto.

"Jika terjadi penularan virus selama berlangsungnya Olimpiade, maka kita harus siap untuk menyelenggarakan kegiatan ini tanpa penonton,” pungkasnya.


Baca juga: Penyelenggara Olimpiade Tokyo alami kebocoran data
Baca juga: Inggris siapkan tim kesehatan mental dampingi atlet di Olimpiade Tokyo
Baca juga: Anggota Komite Olimpiade Jepang kecam penyelenggara Olimpiade Tokyo
Baca juga: Ribuan relawan Olimpiade dilaporkan mundur

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021