..Program integrasi ekosistem ultra mikro ini untuk memperluas akses layanan keuangan bagi pelaku usaha kecil, termasuk para pedagang pasar atau tradisional.

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR Mukhtarudin menyosialisasikan program integrasi ekosistem ultra mikro kepada pelaku usaha di Kalimantan Tengah sebagai bentuk dukungan untuk memperkuat pembentukan ekosistem keuangan bagi jutaan pelaku usaha kecil di Indonesia.

"DPR RI sangat mendukung pembentukan ekosistem keuangan bagi jutaan pelaku usaha kecil di Indonesia. Program integrasi ekosistem ultra mikro ini untuk memperluas akses layanan keuangan bagi pelaku usaha kecil, termasuk para pedagang pasar atau tradisional," kata Mukhtarudin di Palangka Raya, Sabtu.

Pernyataan itu diungkapkan dia saat acara sosialisasi program integrasi ekosistem ultra mikro yang diikuti 100 peserta mulai dari pelaku usaha mikro, UMKM dan pedagang kecil yang dilaksanakan di salah satu hotel di Palangka Raya.

"Langkahnya adalah melalui ekosistem sektor ultra mikro dari tiga perusahaan BUMN, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM," katanya.

Baca juga: Pengamat: Holding BUMN ultra mikro munculkan sentra UMKM baru

Dia mengatakan semangat dalam integrasi ekosistem sektor ultra mikro adalah gotong royong dan tolong menolong. Para pelaku usaha mikro akan merasakan manfaat positif dan berpeluang besar untuk mendapatkan pembiayaan berbunga rendah.

Penurunan suku bunga pinjaman bisa terjadi karena sinergi BRI, PNM, dan Pegadaian akan menurunkan beban dana dari ketiga perusahaan tersebut. Selain itu, integrasi ketiga BUMN ini juga dapat menciptakan pilihan produk keuangan yang lebih bervariasi.

Dengan semakin banyak dan luas cakupan layanan kredit kepada masyarakat, bisa mencegah mereka dari jerat layanan pinjaman online illegal dengan bunga yang mencekik.

"Secara jangka panjang, integrasi ini akan menjadi rumah besar pelaku usaha ultra mikro/UMKM Indonesia di mana mereka bisa berlindung, berkembang, dan naik kelas," katanya.

Baca juga: Pakar sebut holding BUMN ultra mikro atasi persoalan pinjol ilegal

Menurut Mukhtarudin pelaku usaha ultra mikro dan UMKM merupakan sektor strategis yang menjadi tulang punggung dalam pemulihan ekonomi nasional dan mampu bertahan di antara sektor usaha lainnya.

Di samping itu, kemajuan teknologi dan digitalisasi ekonomi juga menuntut para pelaku usaha kecil untuk tidak tertinggal dan dapat meningkatkan daya saing.

Dia mengatakan pengusaha ultra mikro di Indonesia saat ini ada 57 juta orang, namun baru 20 persen yang mendapatkan layanan dari institusi keuangan formal. Padahal 80 persen segmentasi ekosistem ultra mikro didominasi oleh petani, pedagang tradisional, pemilik toko, dan pekerja lepas.

"Karena itu harus diselamatkan dari tekanan dampak pandemi Covid-19 maupun dalam rangka menghadapi era disrupsi, dan diharapkan mereka dapat bangkit dan berkembang lebih besar lagi," katanya.

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021