Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta Senin sore menguat 18 poin menjadi 8.977/8.987 per dolar yang menunjukkan permintaan pasar terhadap rupiah makin kuat.
Direktur Retail Banking Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan, para pengusaha pabrik maupun BUMN menjelang hari raya Idul Fitri sangat membutuhkan rupiah.
Besarnya permintaan rupiah mendorong mata uang Indonesia terus bergerak naik, ucapnya.
Kostaman Thayib mengatakan, rupiah yang terus bergerak naik karena pelaku pasar terutama asing aktif bermain di pasar saham.
Pelaku asing menilai stabilnya bunga BI Rate yang mencapai 6,5 persen menunjukkan pertumbuhan ekonomi makin baik, ucapnya.
Pelaku pasar, lanjut dia semula memperkirakan laju inflasi Agustus 2010 akan merosot dibanding bulan Juli, namun pada kenyataannya inflasi itu cukup baik hanya 0,76 persen dibawah satu digit.
"Kami optimis BI akan tetap mempertahankan BI Rate dalam upaya menjaga likuiditas rupiah," ucapnya.
Selain itu, menurut dia, aktifnya pelaku asing karena ekonomi nasional pada 2011 tumbuh lebih baik dibanding 2010.
Pertumbuhan ekonomi 2011 meningkat mencapai 6,3 persen lebih baik dibanding tahun 2010 yang hanya 5,8 persen, ucapnya.
Pelaku asing, menurut berkeinginan untuk tetap bermain di pasar domestik ketimbang pasar Asia lainnya bahkan di Amerika Serikat maupun Eropa.
Karena tingkat bunga dolar hanya 0,25 persen relatif sangat kecil untuk meraih keuntungan yang dapat diperoleh di pasar, ucapnya.
(H-CS/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010