Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa mengatakan bahwa pembangunan gedung baru DPR yang diprediksi menyedot anggaran hingga Rp1,6 triliun belum diperlukan karena bukan merupakan kebutuhan mendesak.
"Kalau Fraksi PAN, kalau tanya saya sebagai ketua partai, Fraksi PAN mengatakan itu belum mendesak betul," ujar Hatta Rajasa saat ditemui di Jakarta, Senin.
Hatta, yang juga Menko Perekonomian mengatakan, opsi yang lebih diperlukan untuk membenahi gedung DPR adalah dengan membangun bangunan tambahan berupa ruangan-ruangan di dalam gedung.
"Kalaupun diperlukan, semacam annex saja sangat sederhana dan itu bukan menjadi gedung utama," ujarnya.
Ketika ditanyakan apakah pembangunan gedung DPR tersebut dapat ditunda, Hatta mengatakan DPR saat ini telah paham apa yang menjadi keinginan dan aspirasi masyarakat.
"Kalau anda mau tanya itu, saya mau menanggalkan baju (menko perekonomian) dulu. Saya kira sekarang sedang dibahas. Kalau mau mendengar pandangan masyarakat, saya kira DPR juga paham kok apa yang harus mereka lakukan," ujarnya.
Sebelumnya, Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Arwani Tomafi menjelaskan, rencana pembangunan gedung baru DPR sudah disepakati di BURT.
Pada rapat yang dihadiri oleh anggota BURT yang merupakan perwakilan dari seluruh fraksi, katanya, sudah sepakat terhadap rencana pembangunan gedung baru.
Dia merasa heran jika ternyata pimpinan fraksi-fraksi justru menolak rencana pembangunan gedung baru.
Pada sosialisasi gedung baru, di Gedung DPR, pekan lalu, Wakil Ketua BURT Pius Lutrilanang menjelaskan, rencana pembangunan gedung baru sudah final dan sudah mulai dibuka lelang tendernya mulai 1 September 2010.
Panitia lelang tender pembangunan gedung baru DPR adalah tim dari Sekretariat Jenderal DPR dan didampingi oleh tim ahli dari Kementerian Pekerjaan Umum.
(S034/S018)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
tidak dapat di hentikan, mohon para wakil rakyat dengarkan suara rakyat kalau menganggap
negara kita adalah negara demokrasi, yang rakyat butuhkan adalah wakilnya yang memikirkan
mereka bukan wakilnya yang menuntut kemewahan untuk pribadinya.
saja dari DPR ganti generasi mudah yang berani menantang bahaya demi rakyat yang mau
berkorban demi rakyat ,berikan kesempatan bagi generasi yang lebih cerdas untuk membangun
negri ini,yang bisa menyeruakan dan melakukan yang pelayanan yang lebih baik kepada
rakyat,yang dapat menjalankan demokrasi REPUBRIK INDONESIA sesungguhnya,
lengkap dan canggih dan mewah apakah rakyat akan bangga? dari 237 juta jiwa tidak ada satu
pun yang bangga kecuali yang memduduki gedung yang disebutkan gerbang rakyat itu sesunggunya
adalah nisan rakyat.
sudah jauh tertinggal dari negara tetangga kita dari sisi ,kesejateraan ,lingkugan
hidup,pendidikan DLL...
dan sarana lalu lintas terutama jalan yang masih banyak yang berantakan,belobang kenapa para
wakil rakyat yang terhormat tidak memikirkan membangun jalan yang sesuai standar demi
seluruh rakyat indonesia berbangga di mata dunia
terhormat 65 tahun indonesia merdeka tapi sampai detik ini masih ada rakyat yang kelaparan
di bawah garis kemiskinan ,tidur di jalanan anak jalanan ,anak bekerja di bawah umur anak-
anak tidak mampu sekolah,kenapa para wakil yang terhormat tidak memikirkan mereka ,membangun
dan membiayai mereka dan menambah gubuk untuk menampung mereka ,memberikan biaya pendidikan
khusus kepada mereka,karna mereka mungkin juga penerus negeri ini yang kini sudah cukup
berantakan,