Cumbre de Alaska, Guatemala (ANTARA News/Reuters) - Tanah longsor menguburkan sejumlah orang yang berusaha mengeluarkan sebuah bus dari lumpur yang dalam, Ahad menewaskan paling tidak 22 orang dan belasan lainnya dikhawatirkan meninggal, saat hujan lebat melanda Guatemala.
Para pekerja badan urusan darurat menemukan 22 mayat dari tanah longsor di satu jalan raya penting di Cumbre de Alaska barat laut ibu kota Guatemala, dan mereka mengingatkan diperlukan waktu dua hari untuk mengeluarkan semua korban.
"Satu dinding tanah jatuh menimpa sebuah bus dan sekitar 100 warga lokal membantu mengeluarkan para korban " kata juru bicara badan pemadam kebakaran Sergio Vasquez."Kemudian tanah longsor datang dan menguburkan mereka."
Para pekerja pertolongan dengan menggunakan sekop dan beliung menggali lumpur untuk menemukan mayat-mayat dalam lumpur yang dalam dan penduduk lokal menyelimut para korban dan membawa mereka dari lokasi musibah itu.
Usaha-usaha pencarian dihentikan ketika hujan lebat kembali melanda daerah itu, menyebabkan orang meninggalkan sisi bukit yang diguyur hujan.
Tanah longsor juga terjadi, Ahad pada satu jalan raya menghantam sebuah bus kecil menewaskan setidaknya satu orang dan mencederai beberapa orang lainnya.
Pada hari Sabtu, 12 orang tewas ketika sebuah bus lainnya terkubur akibat tanah longsor. Enam orang lagi tewas dalam insiden-insiden, Sabtu, yang menambah jumlah korban tewas akhir pekan menjadi 41 orang.
"Ini adalah satu tragedi nasional," kata Presiden Alvaro Colom dalam satu jumpa wartawan , dan menambahkan hampir 12.000 orang diungsikan ke tempat-tempat penampungan smeentara."Sangat menyedihkan bahwa penduduk miskin harus menjadi korban akiban bencana alam."
Foto-foto dari bus yang rusak, Sabtu di Cumbre de Alaska menunjukkan atapnya dihantam satu bongkah tanah besar dan batu yang hampir seluruhnya menutup kendaraan itu.
Lebih dari 30 tanah longsor di tempat berbeda menghambat lalu lintas di Jalan Raya Antar Amerika, salah satu dari jalan-jalan utama Guatemala , yang membentang sepanjang 50km, kata media lokal.
Para pejabat badan urusan darurat memperingatkan bahwa hujan diperkirakan akan turun kembali pada hari Senin dan Selasa.
Colom menyerukan penduduk untuk menjauhi jalan-jalan raya karena ancaman lebih jauh tanah longsor dan mengatakan usaha-usaha pertolongan akan dihentikan jika hujan turun kembali di daerah-daerah yang terkena dampak bencana alam itu.
Lebih dari 150 orang tewas di Guatemala Mei ketika Badai Tropis Agatha menghantam Amerika tengah , yang menimbulkan tanah longsor.
Hujan melanda daerah-daerah Guatemala dan Meskiko tenggara tahun ini. Ribuan orang di Teluk Meksiko, negara bagian Tabasco terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat banjir.
Tingkat ketinggian air di beberapa bendungan di wilayah itu meningkat begitu tinggi yang menyebabkan pintu-pintu air terpaksa dibuka.
(H-RN/M043/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010