Pada 2021 terdapat total 25 proyek pembangunan infrastruktur senilai Rp278,35 triliun. Jika semua proyek tersebut menggunakan produk semen dalam negeri, tentunya dapat menyerap produk dari industri semen dalam negeri secara maksimal
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR Nevi Zuairina menyatakan pemerintah harus dapat mengeluarkan kebijakan agar produk semen tanah air dapat terserap secara maksimal.
Nevi Zuairina dalam rilis di Jakarta, Jumat, mendukung kebijakan moratorium pabrik semen di Indonesia mengingat saat ini produksi semen nasional telah melebihi kebutuhan, sehingga memicu anjloknya harga sekaligus menjadi ancaman oversupply (pasokan berlebih) secara terus menerus.
Untuk itu, ujar dia, pemerintah antara lain perlu meninjau ulang pembangunan pabrik semen baru mengingat pada saat ini kondisi di Indonesia dinilai berpotensi kelebihan pasokan semen.
"Pada 2021 terdapat total 25 proyek pembangunan infrastruktur senilai Rp278,35 triliun. Jika semua proyek tersebut menggunakan produk semen dalam negeri, tentunya dapat menyerap produk dari industri semen dalam negeri secara maksimal," katanya.
Menurut dia, informasi yang dia peroleh bahwa saat ini ada kelebihan pasokan sebesar 42 juta ton yang berpotensi mengakibatkan utilisasi pabrik hanya mencapai 66 persen.
Bila hal ini dibiarkan terus-menerus, lanjutnya, ke depannya antara lain bisa menimbulkan permasalahan baru khususnya pada tenaga kerja, mulai dari pemutusan hubungan kerja, penurunan kesejahteraan dan kelebihan beban kerja, juga akan berdampak kepada persaingan usaha yang tidak sehat di kalangan industri semen nasional.
Ia menyarankan bahwa solusi mengatasi pasokan berlebih pada tahun ini adalah dengan menggenjot ekspor.
Apalagi, menurut dia, upaya peningkatan ekspor menjadi salah satu harapan bagi pelaku industri semen di Tanah Air untuk mempertahankan kinerjanya di tengah lesunya permintaan domestik akibat pandemi COVID-19.
"Saat ini ada 13 pabrik semen di Indonesia baik milik BUMN (termasuk anak usahanya), swasta nasional, maupun swasta asing jika merujuk informasi yang terdapat pada halaman resmi Asosiasi Semen Indonesia (ASI). ASI mencatat ekspor semen dan clinker pada awal kuartal II/2021 naik sebesar 120 persen secara tahunan menjadi 1,28 juta ton. Tujuan utama ekspor semen lokal adalah Banglades, China, Australia, Filipina, Peru, dan beberapa negara di benua Afrika," katanya.
Namun, Nevi berpendapat bahwa adanya tren kenaikan ekspor ini belum menjadi jaminan untuk keberlanjutan dari permintaan produk semen pada tahun ini, apalagi pandemi juga belum ada tanda-tanda berakhir sehingga situasi ekonomi masih sukar ditebak.
Baca juga: Kemenperin berupaya jaga produksi industri semen dan pelumas
Baca juga: Semen Baturaja akses kredit sindikasi Rp1,7 triliun
Baca juga: Produksi PT Semen Indonesia di Pidie diproyeksikan 3 juta ton/tahun
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021