Gubernur Lampung beri Rp100 juta untuk lifter Citra Febrianti

Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memberikan uang tali asih sebesar Rp100 juta kepada lifter angkat besi asal Lampung Citra Febrianti yang meraih medali perak Olimpiade London 2012.

"Ini bentuk apresiasi Pemerintah Provinsi Lampung atas prestasi Citra Febrianti yang mengharumkan nama Indonesia umumnya khususnya Lampung," kata Arinal pada penyerahan tali asih kepada peraih medali perak Olimpiade itu di Bandarlampung, Jumat.

Selain Citra Febrianti, Arinal juga memberikan uang tali asih kepada pelatih angkat besi Edi Santoso dan meminta KONI Lampung tak melupakan para atlet berprestasi pada masa lalu asal daerah ini.

Menurut dia, sejarah olahraga tidak akan ada tanpa para juara masa lalu dan oleh karena itu harus dihargai sebagai bagian dari sejarah olahraga di Lampung.

Arinal meminta KONI Lampung agar mengumpulkan kembali mantan-mantan atlet berprestasi yang pernah mengharumkan nama Lampung atas prestasinya dalam sebuah pertemuan yang juga dihadiri atlet-atlet Lampung.

"Mereka diajak bicara dan berbagi pengalaman di depan atlet sekarang untuk memotivasi atlet muda mencapai prestasi tertinggi," tambah dia.

Dia juga menegaskan Ketua KONI Lampung harus terus mengevaluasi kinerja pengurus KONI.

"Pengurus KONI yang tidak produktif silahkan aja diganti. Semua harus mendukung Lampung untuk mengembalikan kejayaan olahraga Lampung. Harus kompak. Kalau memang nanti hasilnya bagus, kita kasih tambahan insentif sebagai penghargaan hasil kerja," tandas dia.

Citra memperoleh medali perak Olimpiade London 2012 dari IOC lantaran dua lifter di atasnya yakni peringkat 1 dan 3 tersandung kasus doping.

Lifter putri asal Lampung itu sebelumnya menempati peringkat 4 tapi akhirnya naik peringkat kedua dan berhak atas medali perak.

Dia baru mengetahui mendapatkan medali perak setelah sembilan tahun berlangsung penyelidikan atas doping seluruh atlet peserta Olimpiade.

Citra Febrianti saat ini menderita retak tulang belakang dan memerlukan perawatan intensif.