Cilegon (ANTARA News) - Ratusan pemudik yang sudah sampai di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Kota Cilegon, memilih berangkat ke Bakauheni, Lampung pada tengah malam untuk alasan keselamatan.
"Saya lebih baik menunggu tengah malam nanti, dari pada sekarang harus menyeberang ke Bakauheni. Disana, masih rawan," kata salah seorang pemudik asal Tamanggus, Lampung, Aulia saat ditemui diruang tunggu Pelabuhan Merak, Minggu.
Dijelaskan oleh dia, jika tiba di pelabuhan penyeberangan kapal ferry Bakahueni Lampung pada waktu tengah malam, kendaraan umum menuju kampung halamannya sudah tidak ada.
Kendaraan terakhir adanya pukul 18.00 WIB. Selain itu, keamanan di pelabuhan Bakauheni hingga menuju Tanggamus kurang terjamin, katanya menjelaskan.
"Lebih baik menunggu sampai pagi di Pelabuhan Penyeberangan Merak, dari pada tengah malam tiba di Pulau Sumatera,"kata Aulia.
Kebiasaan berangkat dari Pelabuhan Penyeberangan Merak menjelang pagi kata dia, selalu dilakukan setiap kali mudik lebaran.
"Tiba di Bakahueni pagi, sehingga tidak sulit untuk mencari kendaraan menuju kampung halaman," ujarnya.
Menjaga hal yang tidak diinginkan, maka lebih baik menunggu di Pelabuhan penyeberangan Merak, selain memberikan rasa aman, juga sekalian istirahat stelah menempuh perjalanan dari Bandung ke Pelabuhan Penyeberangan Merak," katanya.
Senada dikatakan Hasim, setiap tahun bersama keluarga rutin melakukan perjlanan pulang mudik ke kampung halaman menggunakan sepeda motor tengah malam, agar tiba di pelabuhan Merak menjelang pagi, karena demi keamanan saat melanjutkan perjalanan saat tiba di Bakahueni.
Terpisah, Kepala satuan Samapta Polres Cilegon, AKP Subagyono, mengatakan, untuk menjaga tindak kejahatan terhadap pemudik yang beristirahat di ruang tunggu, anggotanya rutin melakukan patroli keliling.
"Patroli keliling dilakukan terus menerus, dan melakukan pengawasan ektra kepada pemudik yang tengah beristirahat. Terutama untuk mengantisipasi barang-barang bawaan pemudik yang tertidur di ruang tunggu, maupun yang berada dipelataran loket penumpang," katanya menambahkan.(*)
(ANT-152/G001/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010