"Sebagai wakil rakyat, saya peduli dan terus berupaya menjawab kebutuhan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekaligus memastikan tingkat kemanfaatan yang akan diterima secara langsung serta berkelanjutan," ujarnya saat memberikan sambutan virtual dalam Sosialisasi Program Integrasi Ekosistem Ultra Mikro, Jumat.
Ia menyampaikan sebanyak 60 juta orang di tanah air merupakan pelaku UMKM dengan jumlah modal Rp1 juta hingga Rp50 juta.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 80 persen UMKM belum memiliki akses lembaga keuangan formal, dan di antaranya masih banyak yang belum tergabung dalam organisasi dan kemitraan.
Baca juga: Ibas apresiasi keputusan Kemenkumham terkait Partai Demokrat
Akses keuangan formal yang belum banyak dikenal UMKM membuat praktik pinjaman online, rentenir, hingga pinjaman ilegal beraksi menawarkan solusi instan pada urusan permodalan.
"Alhasil, pendapatan mereka menurun dan utang melilit di depan mata, bahkan ekstremnya sampai bangkrut. 'Nauzubilahminzalik'. Semoga tidak ada yang terjadi di Pacitan," ucapnya di hadapan peserta sosialisasi yang menyaksikannya langsung dari salah satu hotel di Pacitan.
Legislator asal daerah pemilihan Jatim VII tersebut menjelaskan, dari jaring aspirasi yang sudah dilaksanakan selama ini, terdapat tiga tantangan para pelaku UMKM, yakni akses pembiayaan, akses pemasaran terbatas, dan adopsi teknologi minim.
Sementara itu, setelah program sosialisasi, Ibas berharap materi yang disampaikan dapat memberikan pemahaman terkait literasi keuangan agar pelaku UMKM lebih mengerti tentang akses pengelolaan kredit usaha cepat (tanpa syarat ruwet), mudah (birokrasinya satu pintu tanpa pungutan liar), murah (bunganya ringan), dan aman.
Baca juga: Ibas bantu UMKM terdampak pandemi COVID-19
Selain itu, kata dia, dapat memperluas akses pasar melalui pemanfaatan teknologi (bisnis dan pemasaran online), inovatif, serta kreatif dalam menciptakan produk lebih berkualitas.
"Termasuk terlibat dalam organisasi dan bermitra usaha yang kemudian dapat memberikan peningkatan pendapatan usaha," ucap anggota Komisi VI DPR RI tersebut.
Ibas juga mengingatkan para pelaku UMKM dapat benar-benar memahami semua materi yang disampaikan, serta ke depan dapat membedakan modal usaha untuk melanjutkan usaha atau hasil keuntungan yang bisa digunakan secara baik dan tepat.
"Jangan terlalu konsumtif yang akhirnya mengganggu pembukuan atau keuangan usaha," tutur anak bungsu Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, tersebut.
Baca juga: Ibas: Keselamatan-kesehatan rakyat harus jadi prioritas pemerintah
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021