Bakauheni, Lampung Selatan (ANTARA News) - Tim Search And Rescue (SAR) gabungan dari Dinas Pehubungan Provinsi Lampung dan Polisi Perairan dan Danau Mabes Polri mengevakuasi mayat tanpa indentitas di Perairan Bakauheni.

Komandan SAR Dinas Pehubungan Provinsi Lampung, Taryono, mengatakan, di Bakauheni, Minggu, mayat tersebut ditemukan oleh salah satu petugas kapal roll on roll off (roro) saat melintas di alur masuk Pelabuhan Bakuheni.

"Posisi mayat berada di sebelah utara Pulau Sangiang atau sekitar dua mil dari Pelabuhan Bakauheni, sekitar pukul 14.00 WIB," kata Taryono.

Dengan adanya informasi tersebut, kata dia, pihaknya langsung mengevakuasi bersama Polairud dengan menggunakan Kapal Patroli Perkutut 010 yang telah disiagakan untuk angkutan mudik lebaran di Pelabuhan Bakauheni.

Dia mengungkapkan, mayat tanpa identitas yang jenis kelamin laki-laki tersebut memiliki ciri-ciri fisik bertubuh gemuk dan berambut pendek dengan usia kira-kita di atas 40 tahun dengan hanya mengenakan celana.

"Kami kurang dapat memberikan ciri-ciri fisik yang lain karena kondisi mayat sudah membusuk dan menebarkan bau tidak sedap serta mengalami pembengkakan," kata dia.

Dalam evakuasi, selama satu jam tersebut, kata dia, mayat dibawa oleh pihak kepolisian ke RSUD setempat untuk diautopsi.

Taryono mengungkapkan, berdasarkan hasil evakuasi, mayat tersebut memiliki bekas luka di tubuhnya, namun pihaknya belum dapat memastikan penyebab luka pada mayat yang diduga bukan pemudik tersebut.

Dia menambahkan , pihaknya tidak berhak memberikan keterangan karena masih dalam proses autopsi dan yang berhak memberikan pernyataan adalah kepolisian.

Sementara itu sejumlah warga mengaku senang dan nyaman dengan pengamanan maksimal yang dilakukan aparat kepolisian baik di kapal, pelabuhan, dan terminal.

"Ketika ada aparat kepolisian dari brimob di atas kapal, hati langsung tenang. Sebab, minimal pelaku kriminalitas akan berfikir dua kali untuk beraksi," ujar Dedi A, warga Kotabumi, Lampung Utara.

Ia mengkhawatirkan aksi pencongkelan kaca mobil ketika parkir di dalam lambung kapal, namun dengan adanya brimob di dalam kapal hal itu agak berkurang.

Warga lainnya, Hamdani yang tinggal di Bandarlampung pun mengaku nyaman mudik tahun ini karena pengamanan berlapis tersebut.

"Ketika sampai di tempat kendaraan umum tidak ada lagi yang menarik-narik. Kita lebih bebas memilih kendaraan," katanya.

Seorang petugas mengatakan pihaknya menjaga keamanan dan kenyamanan pemudik, sehingga jika ditemukan adanya pelaku kriminalitas langsung ditangkap dan diproses.(*)
(ANT-048*T013/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010