Bogor (ANTARA News) - Jumlah tenaga kerja Indonesia menempati peringat satu atau tertinggi dalam penempatan tenaga kerja asing dari 15 negara di Korea Selatan dan dinilai oleh "Human Resources Development Services of Korea: HRDS" berkualitas, cepat belajar, penuh dedikasi dan disiplin.
Direktur Jenderal Bidang Tenaga Kerja Asing HRDS Korea, Jung Ill Sung, menyampaikan penilaian itu kepada Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat, pada saat melakukan inspeksti mendadak terhadap 2.465 peserta tes bahasa Korea di Universitas Pancasila, Jakarta, Minggu.
"Alhamdulillah tahun ini Indonesia nomor satu dalam jumlah pengiriman tenaga kerja asing di Korea dari 15 negara," kata Jumhur.
HRDS Korea merupakan lembaga pemerintah Korsel yang khusus mengurusi tenaga kerja asing di negeri ginseng itu dan saat melakukan inspeksi mendadak tersebut, Sung didampingi oleh Direktur "Korean Language Test" Jeung Eun Hee.
Sedangkan Jumhur didampingi Deputi Penempatan Ade Adam Noch, Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah Haposan Saragih, dan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Pancasila Silverius Y Soeharso.
Jumhur mengungkapkan, hingga periode Januari - Agustus terdapat 2.494 TKI yang di kirim ke Korea Selatan melalui mekanisme kerja sama antarpemerintah atau "government to government:G to G" dan jumlah itu melampaui penempatan TKA yang dikirim oleh pesaing Indonesia yaitu Vietnam yang pada periode yang sama hanya menempatkan 2.100 orang tenaga kerjanya.
Dari 15 negara penempatan tenaga kerja asing ke Korea Selatan, kata Jumhur, hanya Indonesia yang dipercaya untuk menempatkan 2.000 orang dan mereka ini akan ditempatkan di industri pengolahan perikanan darat dan laut yang dijadwalkan terisi hingga 2011.
Sebelumnya realisasi pengiriman TKI program "G to G" ke Korea Selatan pada 2008 telah mencapai 11.885 orang dan jumlah itu melampaui target yang diminta pemerintah Korea Selatan sebesar 9.500 orang.
"Sejak awal saya memimpin BNP2TKI tahun 2007, posisi Indonesia nomor 5 dalam penempatan ke Korea. Posisi ini terus menaik hingga menjadi peringkat pertama," kata Jumhur bangga.
HRDS Korea, kata Haposan, pada 2010 ini membutuhkan 10.000 orang tenaga kerja asing yang akan ditempatkan di sektor manufaktur, konstruksi, perikanan, dan jasa.
Dengan adanya kepercayaan dari Korea Selatan yang hanya meminta tenaga kerja perikanan dari Indonesia, Haposan berharap permintaan TKI ke depan nantinya akan lebih besar lagi jumlahnya.
"Saya yakin ke depan permintaan TKI ke Korea Selatan lebih besar prospeknya," katanya.
(T.B009/Y003/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010