Angka tersebut merupakan 40,79 persen dari target tahun 2021 sebesar Rp253 triliun yang diberikan kepada 2,81 juta debitur

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menyebutkan realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp103,19 triliun sejak awal Januari hingga 2 Juni 2021.

Angka tersebut merupakan 40,79 persen dari target tahun 2021 sebesar Rp253 triliun yang diberikan kepada 2,81 juta debitur sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar Rp259,05 triliun dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) sebesar 0,71 persen.

“Secara nasional realisasi penyaluran KUR untuk alumni Kartu Prakerja per triwulan I-2021 yang dilakukan oleh BRI dan BNI mencapai 2.242 debitur dengan total realisasi sebesar Rp65,9 miliar,” katanya di Jakarta, Jumat.

Iskandar mengatakan plafon KUR untuk 2021 telah ditingkatkan dari Rp253 triliun menjadi Rp285 triliun karena digunakan sebagai motor penggerak pembiayaan yang utama untuk UMKM.

Ia menuturkan peningkatan plafon KUR ini merupakan respon atas antusiasme yang tinggi dari para pelaku usaha UMKM akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah.

Selan itu, Iskandar menjelaskan pemerintah telah menyiapkan berbagai jenis KUR antara lain KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Khusus dan KUR TKI.

Penyaluran KUR selama tahun 2021 terbagi atas KUR Super Mikro sebesar 4,71 persen, KUR Mikro 61,6 persen, KUR Kecil 33,67 persen, dan KUR Penempatan TKI 0,03 persen.

Baca juga: Pengamat sebut KUR dan Prakerja adalah kombinasi yang melengkapi
Baca juga: Anggota DPR: Kenaikan plafon KUR upaya dorong pemulihan ekonomi
Baca juga: Pengamat apresiasi kebijakan Menko Airlangga untuk kenaikan plafon KUR

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021