Edukasi ini diinisiasi oleh TikTok dengan misi #MajuBarengTikTok yang juga sejalan dengan semangat #MelajuBersamaGojek. Program ini diikuti secara gratis oleh para pelaku UMKM di Indonesia dan diselenggarakan secara daring pada 3-29 Juni 2021.
Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI), Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), GoFood, dan sejumlah perusahaan lain.
Di era yang serba digital, penggunaan media sosial dianggap oleh pelaku usaha sebagai salah satu sarana promosi yang paling efektif. Misalnya, 62,4 persen pelaku usaha mengandalkan kanal online untuk menjual produk-produk mereka, dimana 34,3 persen di antaranya memanfaatkan media sosial dan layanan pengantaran online sebagai sarana pemasaran.
Preferensi mitra usaha ini sejalan dengan pergeseran kebiasaan masyarakat yang semakin mengandalkan platform media sosial untuk menentukan pilihan, dimana 65,1% masyarakat menggunakan media sosial sebagai sumber utama pencarian informasi brand atau merek sebelum berbelanja.
Pemanfaatan media sosial sudah semakin lumrah di kalangan UMKM, namun ada beberapa hal mendasar yang masih luput dari perhatian pelaku usaha saat menggunakan media sosial untuk mengembangkan bisnis.
Baca juga: Kominfo sebut UMKM perlu tumbuhkan kesadaran literasi digital
Baca juga: GoTo dinilai berpeluang tingkatkan ekonomi digital nasional
Dalam pemaparan materinya, VP Merchant Marketing Gojek Indonesia, Bayu Ramadhan membagikan tiga hal dasar yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha saat melakukan promosi di ranah digital, di antaranya:
Tiga detik pertama menentukan kesuksesan iklan: informasi penting terkait produk harus disampaikan di awal. Tiga detik ini akan sangat menentukan keputusan pelanggan.
Mengemas kegiatan sehari-hari menjadi konten menarik: kegiatan sehari-hari di resto bisa menjadi bagian dari ide konten yang dibagikan untuk semakin memperkenalkan bisnis kuliner, seperti saat proses memasak dan menyajikan makanan.
Konten yang simpel, faktual, dan tepat sasaran: pastikan konten iklan sederhana dan mudah dicerna, misalnya foto yang digunakan harus sesuai dengan promo yang ditawarkan.
Kerjasama dengan TikTok ini merupakan bagian dari upaya konsisten GoFood mendukung UMKM kuliner melaju melalui inovasi teknologi dan non-teknologi.
Bayu mengatakan, “Kami sangat antusias dapat berkolaborasi dengan platform dengan misi yang serupa agar dukungan kami berupa edukasi ini dapat memberi manfaat untuk lebih banyak UMKM kuliner di Indonesia, dengan menghadirkan tema edukasi yang semakin lengkap dan beragam. Di masa yang akan datang, GoFood selalu terbuka untuk kerja sama dan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah, platform teknologi, maupun organisasi, yang berkomitmen untuk bergerak bersama untuk mendukung UMKM di Indonesia semakin melaju dengan go-digital.”
Sejalan dengan Gojek, Head of SMB TikTok Indonesia, Pandu Nitiseputro juga mengungkapkan dukungan platform TikTok bagi pertumbuhan UMKM.
“Sebagai platform distribusi video singkat, kami telah menyediakan berbagai fitur dan tools yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai jenis kategori UMKM, termasuk kuliner untuk menumbuhkan usahanya. Kami percaya, kecakapan dalam memanfaatkan teknologi juga harus diimbangi dengan edukasi. Pengalaman GoFood dalam mengembangkan sektor industri ini membuat kami semakin optimis bisa memberikan manfaat positif bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia melalui program #MajuBarengTikTok.”
Selain sesi edukasi terkait Digital Marketing bersama GoFood, kelas daring #MajuBarengTiktok akan menghadirkan materi menarik lainnya, diantaranya Pembuatan Konten Kreatif hingga Pengenalan TikTok Ads.
Baca juga: Pemerintah bakal luncurkan program "digital lending" UMKM pada Juli
Baca juga: Pemerintah target 30 juta UMKM masuk ekosistem digital 2024
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021