Bandung (ANTARA News) - Penggunaan jalur Lingkar Nagreg tidak sesuai yang direncanakan sebelumnya, penggunaan jalan sepanjang 5,4 kilometer tersebut hanya digunakan ketika terjadi kemacetan arus mudik atau arus balik saja.

Kapolres Bandung, AKBP Hendro Pandowo, Sabtu, mengatakan jika nanti terjadi kepadatan di jalur lama Nagreg, baru kendaraan dari arah barat akan didorong ke Lingkar Nagreg.

Menurut dia, hingga memasuki H-6 arus mudik menuju arah timur dari barat di jalur selatan termasuk Nagreg masih relatif normal, belum terjadi kepadatan arus lalulintas kendaraan bermotor.

Selain itu, menurut Hendro, jalan Lingkar Nagreg masih berat untuk dilalui karena karakteristik jalannya yang belum dikenali para pengendara, terutama di KM 2,400 hingga 2,500.

"Titik itu merupakan tanjakan yang cukup curam dengan titik kemiringan 14 derajat. Dalam beberapa kali uji coba tidak sedikit kendaraan, terutama truk mogok di tengah tanjakan, dan terpaksa harus ditarik dengan mobil derek," kata dia.

Pengemudi harus waspada ketika melintasi lingkar Nagreg, mereka harus tahu dulu di mana berbelok, kapan tambah atau kurangi kecepatan. "Untuk melakukan pengamanan, kita sudah tempatkan dua pos gatur dan satu pos pengamanan di sana," kata dia.

Menurutnya, jika terjadi hambatan arus seperti longsor, kurangnya penerangan, bisa saja jalan lingkar Nagreg tersebut tidak digunakan, meski terjadi kepadatan arus di jalur lama. "Daripada beresiko, maka lebih bagus kita hentikan dan pindahkan ke jalur lama," kata Hendro.

Polres Bandung telah menurunkan 1.883 personel untuk Operasi Ketupat Lebaran 2010 yang disebar di seluruh wilayah hukum Polres Bandung. Petugas tersebar di satu pos aju, 27 pos pam (pengamanan), 85 pos gatur (penjagaan dan pengaturan).

Sebagian besar, menurut Hendro, mereka disebar di jalur Nagreg. "Di jalur ini dikerahkan 427 personel, dengan 14 pos pam dan 52 pos gatur," kata dia..

Untuk penerangan di jalur Lingkar Nagreg, terdapat dua tiang lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya. Lampu tersebut dipasang di tanjakan paling curam antara KM 2,400 hingga 2,500. Dua PJU setinggi 7,5 meter itu dipasang oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, sedangkan perangkat lampunya merupakan sumbangan dari PT Triccom Bandung.(*)

(ANT-226/B/Y008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010