Kendari (ANTARA News) - Sebanyak 400-an anggota Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Sulawesi Tenggara (HTI Sultra) melakukan aksi damai Sabtu sore di bundaran Mandonga, Kendari, yang mengecam rencana pembakaran Al-Quran.

Rencana pembakaran Al-Quran dilakukan sebuah sekte kecil Kristen di Amerika Serikat 11 September 2010 dalam rangka peringatan tragedi WTC.

'Pembakaran Al Quran merupakan tindak keji, tidak beradab dan sangat merendahkan kehormatan, keagungan dan kesucian Al Quran," kata Humas HTI Sultra Fitriaman saat berorasi.

Fitriaman mengatakan rencana pembakaran kitab suci ini menghina kaum muslim di seluruh dunia, sehingga pemerintah Amerika Serikat dan umat Kristen seluruh dunia diminta menggagalkan rencana tersebut.

HTI Sultra khawatir pembakaran Al Quran akan memancing reaksi keras dari umat Islam di seluruh dunia dalam berbagai bentuk, yang tidak bisa dikendalikan, sehingga menimbulkan rawan menimbulkan konflik keras antar umat beragama.

Organisasi massa Islam ini menilai rencana pembakaran Al Quran menunjukkan kelemahan umat Islam, meski jumlahnya lebih 1,5 miliar, akibat kurangnya persatuan.

"Hanya bila khilafah tegak, umat Islam dapat dipersatukan kembali, sehingga umat Islam memiliki kekuatan dan bisa melindungi harkat dan martabat agamanya, termasuk melindungi kehormatan Al-Quran dari serangan keji," tegasnya.

Aksi ini berakhir selama 90 menit dengan damai tanp menggangggu arus lalu lintas dan berakhir menjelang buka puasa.(*)

(ANT-178/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010