Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah membentuk tiga tim untuk membahas upaya menghilangkan disparitas (perbedaan) harga antara gas elpiji bersubsidi kemasan tiga kilogram dan elpiji nonsubsidi kemasan 12 kilogram, kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono.


Agung Laksono ketika ditemui di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, menjelaskan, ketiga tim itu adalah tim yang membahas target penerima subsidi akibat perubahan harga gas, tim yang membahas mekanisme kebijakan tentang perubahan harga gas, serta tim teknis.


Menurut Agung, tim tersebut sedang melakukan pembahasan secara intensif mengenai gagasan menghilangkan perbedaan harga gas. Perbedaan harga gas disinyalir menjadi penyebab maraknya praktik
pengoplosan yang berakibat pada ledakan tabung gas.


"Kalau sudah selesai, tuntas, tentu kami rapatkan dan ambil keputusan," kata Agung.


Agung belum bisa memastikan kapan pemerintah memutuskan harga baru gas, baik untuk kemasan tiga kilogram maupun kemasan 12 kilogram.


"Secepatnya. Kalau bisa sebelum lebaran," katanya.


Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan instansi terkait sedang mendalami mekanisme penghilangan disparitas harga gas untuk menghilangkan praktik pengoplosan.


Mekanisme yang bisa ditempuh antara lain menaikkan harga elpiji kemasan tiga kilogram menjadi sama dengan kemasan 12 kilogram. Mekanisme ini disertai dengan pembagian kupon kepada masyarakat yang masuk kualifikasi pengguna elpiji kemasan tiga kilogram.


Mekanisme lainnya adalah menurunkan harga elpiji kemasan 12 kilogram menjadi sama dengan harga elpiji kemasan tiga kilogram.


Selain itu juga ada opsi menurunkan harga elpiji kemasan 12 kilogram pada angka tertentu, dan pada saat yang sama menaikkan harga elpiji kemasan tiga kilogram pada angka tertentu pula, sehingga ada kesamaan harga.

(ANT/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010