Jakarta (ANTARA News) - Upaya menyelamatkan pulau-pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia memerlukan sebuah perubahan persepsi dan terobosan agar kedaulatan Indonesai kokoh.

"Untuk mengeksplorasi masalah kelautan kita perlu merubah persepsi," kata mantan Menteri Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja dalam diskusi mengenai pulau-pulau terluar Indonesia di gedung GFJA (Galeri Foto Jurnalistik ANTARA) Jakarta pada Jumat.

Sarwono mengatakan bangsa Indonesia harus bisa mengubah cara pandang terhadap masalah kelautan, karena wilayah Indonesia yang 70 persennya merupakan laut.

Oleh karena itu, diperlukan sebuah upaya untuk mewujudkan dan membangun masyarakat sebagai garis terdepan nusantara yang bertugas mendata dan melestarikan wilayah pulau-pulau terluar Indonesia.

Sementara itu mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Endiartono Sutarto menilai penangkapan aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI yang hanya difasilitasi dengan kapal kecil dan senjata pisau dapur oleh Polisi Diraja Malaysia, berarti hal itu sama saja mengundang orang untuk melecehkan kedaulatan NKRI.

"Hal ini sangat mengusik harga diri, martabat bangsa dan sungguh menyedihkan," ujar Endiartono yang juga menjabat ketua Tim Ekspedisi 7 Summit.

Endriartono menjelaskan bahwa pada era Presiden Soekarno, Malaysia tampak segan terhadap Indonesia lantaran perwiranya dikirim belajar di Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, pengusaha ternama Arifin Panigoro yang menjadi Ketua Tim Ekspedisi Nusantara mengungkapkan bahwa wilayah laut Indonesia masih belum tersentuh oleh pembangunan.

Arifin mencotoh Brasil yang berhasil mengeksplorasi laut melalui pengeboran minyak, sehingga produksinya kini menjadi tiga kali lebih besar dibanding Indonesia.(*)
(yud/R009)

Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010