Kudus (ANTARA) - Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito memberikan masukan terhadap layanan di IGD RSUD Kudus, Jawa Tengah, karena kunjungan ke rumah sakit tersebut terdapat kekurangan terkait tata kelola pelayanan pasien COVID-19 di IGD.
"Celah dalam pelayanan pasien COVID-19 di RSUD Loekmono Hadi tersebut harus segera diperbaiki. Seharusnya di IGD tidak boleh ada orang dari luar masuk karena penularan bisa terjadi walaupun pasiennya belum positif COVID-19, namun hasil tesnya sudah reaktif," ujarnya ditemui di sela-sela mengunjungi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Loekmono Hadi Kudus, Kamis.
Menurut dia, orang yang hasil tes reaktif, tentunya masuk ke positifnya tinggal beberapa persen saja. Sehingga harus diantisipasi agar tidak sampai menularkan kepada orang lain.
Sementara standar tempat isolasi atau karantina, kata dia, harus benar-benar dikarantina dan jangan sampai ada orang yang keluar masuk menjenguk.
Baca juga: Kasatgas minta RSUD Lukmonohadi benahi penanganan pasien COVID-19
Baca juga: Satgas COVID-19 apresiasi penerapan prokes di Pasar Bitingan Kudus
Hal seperti itu, kata dia, sangat diingatkan karena aturan protokol kesehatan di tempat karantina harus ketat, mulai dari memakai masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan harus ditegakkan.
"Ingat, seperti yang saya katakan kemarin yang bisa menghentikan peningkatan kasus COVID-19 ya masyarakat Kudus sendiri," ujarnya.
Ia menegaskan akan mengevaluasi semua tata kelola penanganan pasien COVID-19 di Kudus, mulai dari awal masuk hingga terkait pasien yang dinyatakan meninggal dunia.
Satgas Penanganan COVID-19 Nasional juga mengirimkan bantuan tim medis dan peralatan penunjang yang dibutuhkan Pemkab Kudus menyusul melonjaknya kasus pasien COVID-19 yang dirawat, menyusul rumah sakit rujukan di Kabupaten Kudus kini mulai penuh dengan pasien, termasuk di bagian IGD-nya.
Bantuan yang diberikan, di antaranya masker kain dewasa sebanyak 20.000 buah, masker kain anak 10.000 buah dan cairan pembersih tangan sebanyak 20 jerigen, dan tenda isolasi dua set.
Nantinya, pasien dengan gejala ringan, sedang, dan berat akan diatur sedemikian rupa tata rawatnya, sehingga semua pasien bisa dilayani dengan baik dan maksimal. Sedangkan keterbatasan tenaga medis sudah dibantu dari Provinsi Jateng dengan tambahan 60 nakes untuk membantu perawatan pasien corona.*
Baca juga: Pantau prokes, Kasatgas COVID-19 blusukan ke Pasar Bitingan Kudus
Baca juga: 450 personel Kodam Diponegoro bantu penanganan COVID-19 di Kudus
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021