"Anak kedua saya, Diva Bagas Pratama (10), tidak pulang ke rumah sejak Senin (30/8). Sebelumnya saya sudah berusaha mencari ke beberapa tempat namun tidak berhasil," kata ibu kandung korban Sri Mujiati (40) saat melapor ke Markas Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Jumat.
Ia mengatakan berdasarkan keterangan dari Yuniar (8) adik korban yang juga belajar di sekolah yang sama, saat kejadian korban dijemput lima pria dewasa beberapa saat setelah keluar dari halaman sekolah.
"Bagas kemudian terlihat pergi bersama kelima pria yang tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor," ujarnya.
Warga Jalan Lamper Tengah I Nomor 550 Semarang Selatan itu mengatakan pada 12 Agustus 2010 korban pernah menghilang saat sedang membeli sesuatu di warung dekat tempat tinggalnya.
"Namun sekitar dua minggu kemudian Bagas ditemukan saat sedang mengamen di lampu pengatur lalu lintas di Jalan Tentara Pelajar Semarang," kata wanita yang berprofesi sebagai buruh serabutan itu.
Berdasarkan pengakuan Bagas beberapa saat setelah ditemukan, katanya, lokasi mengamen selalu berpindah dan korban tidak berani melarikan diri karena selalu diawasi oleh seseorang.
"Pada waktu dipekerjakan sebagai pengamen, anak saya mengaku diajak ke rumah penampungan yang dihuni belasan anak-anak pengamen," ujarnya.
Terkait menghilangnya Bagas yang diduga diculik, ibu korban mengaku khawatir kalau anaknya kembali dipekerjakan sebagai pengamen di jalanan.
"Saya mengkhawatirkan keselamatan anak saya," kata Sri.
Hingga saat ini kasus menghilangnya Bagas masih dalam penanganan Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang yang langsung melakukan pencarian di beberapa lokasi yang dicurigai berdasarkan keterangan dari ibu korban. (WSN/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010