Dalam keterangan yang diterima ANTARA, Jakarta, Kamis, pengamatan burung migrasi itu merupakan inisiatif Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) melalui program Biodiversity Warriors (BW) in Campus, salah satunya di Hutan Lindung Angke Kapuk di Jakarta.
Pengamatan itu diikuti oleh perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Mahasiswa Pecinta Alam Eka Citra Universitas Negeri Jakarta (Mapala Eka Citra UNJ), Mahasiswa Pecinta Alam IPB University, Pramuka Saka Wana Bhakti, ASNation, dan beberapa jurnalis.
Mereka menggunakan perahu sebagai moda transportasi saat melakukan pengamatan burung di atas Sungai Angke.
Pengamatan yang dilakukan selama dua jam itu menemukan 25 jenis spesies burung dengan total 180 individu.
Spesies yang ditemukan diantaranya Cangak abu, Blekok sawah, Cangak merah, Kowak malam kelabu, Itik benjut, Walet linchi, Kuntul kecil, Bondol peking, Pecuk padi hitam, Cucak kutilang, Punai gading, dan tekukur.
Baca juga: Lokasi burung migrasi di Danau Lindu bakal jadi objek wisata baru
Baca juga: Sensus burung di Angke Kapuk identifikasi 14 jenis burung
Beberapa spesies dilindungi juga ditemukan pada pengamatan itu seperti Bangau bluwok (Mycteria cinerea) dan Pecuk ular asia (Anhinga melanogaster). Terdapat satu spesies yang merupakan jenis burung migran yang berasal dari Afrika dan wilayah Eurasia (Eropa-Asia) yaitu burung Trinil pantai (Actitis hypoleucos).
Program Biodiversity Warriors (BW) in Campus berusaha mengajak mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dalam WMBD tahun 2021. Tidak hanya di Jakarta, wilayah lain yang juga ikut serta meramaikan antara lain Yogyakarta, Kalimantan Timur dan Padang.
Peringatan Hari Migrasi Burung Sedunia merupakan bentuk usaha meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mewujudkan kerjasama internasional dalam melestarikan burung-burung yang bermigrasi.
Burung migran adalah julukan bagi burung yang melakukan migrasi di musim dingin ke tempat lain yang lebih hangat untuk mencari makan maupun berkembang biak.
Selama bermigrasi, burung migran membutuhkan tempat singgah untuk beristirahat dan mencari makan.
Baca juga: Pantai Mutiara Baru Lampung jadi lokasi pengamatan burung migran
Baca juga: Mangrove, kelapa dan migrasi burung
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021