Poso, Sulteng (ANTARA News) - Bentrokan berdarah antara warga dan aparat kepolisian yang merenggut nyawa tujuh warga sipil di Buol, Sulawesi Tengah serta melukai puluhan lainnya disesalkan oleh warga Buol yang tinggal di Kabupaten Poso.
Pengurus Ikatan Keluarga Buol di Poso Erawanto Timumun mengatakan kepada wartawan di Poso, Jumat, tindak kekerasan itu seharusnya tidak terjadi jika pemerintah menangani kasus itu sejak dini.
"Pemerintah terlambat melakukan tindak pencegahan," katanya.
Erawanto mengatakan, seharusnya sejak awal sebelum peristiwa membesar seperti sekarang ini, pemerintah dengan melibatkan lembaga adat melakukan musyawarah bersama keluarga korban Kasmir Timumun yang meninggal di sel tahanan Polsek Biau.
Peristiwa meninggalnya Kasmir Timumun di sel tahanan polsek dengan dugaan bunuh diri ini akhirnya memicu protes warga yang berakhir bentrok beberapa hari lalu di Kabupaten Buol.
Erawanto Timumun yang juga mantan Ketua KNPI Kabupaten Poso itu menyayangkan tindakan represif yang ditunjukkan oleh aparat kepolisian sehingga menyebabkan jatuhnya korban di masyarakat.
Menurut dia, unjuk rasa yang dilakukan oleh warga terkait tewasnya Kasmir Timumun di sel tahanan terjadi karena munculnya rasa ketidakpuasan dan ketidakpercayaan warga terhadap keterangan polisi terkait penyebab kematian tahanan di sel.
Sebagai orang Buol, menurut Erawanto, dirinya memahami tipikal warga di sana yang sesungguhnya sangat menghormati pemerintah dan kepolisian sehingga ia mengaku sangat kaget ketika mendengar baha warga akhirnya bentrok dengan polisi.
Menyikapi langkah kepolisian yang mengirimkan pasukan tambahan ke Buol untuk mengamankan situasi di sana, menurut Erawanto langkah tersebut kurang tepat.
Seharusnya, kata Erawanto, yang dilakukan oleh polisi adalah mengajak warga berdialog dan melakukan pendekatan persuasif lainnya dengan melibatkan seluruh elemen di Buol.
"Justru dengan pengiriman pasukan, potensi jatuhnya korban baru lebih besar," katanya.
Masyarakat Kabupaten Buol diminta menahan diri untuk mempercepat proses pemulihan di kabupaten yang selama ini dikenal jarang terjadi gejolak di tengah masyarakatnya itu.
Berkaitan dengan pernyataan lembaga adat Buol yang meminta agar Kapolri mencopot Kapolda hinga Kapolsek disambut dukungan oleh masyarakat Buol di Kabupaten Poso.
"Apa yang disampaikan oleh lembaga adat adalah pernyataan masyarakat Buol," kata Erawanto Timumun.
"Hal itu adalah bukti turunnya kepercayaan masyarakat Buol terhadap polisi di sana saat ini," katanya menambahkan.
Masyarakat Buol, menurut Erawanto, bukanlah pelaku teror yang harus dihadapi dengan menggelar pasukan seperti saat ini.
"Kita himbau agar upaya dialog diutamakan dan diperluas," kata Erawanto yang menjabat sebagai sekretaris kerukunan keluarga Buol di Poso itu.
(ANT-108*R007/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010