Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengakui
adanya kelalaian anggotanya dalam insiden penyerangan Markas Kepolisian Sektor Biau, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, Selasa malam lalu (31/8).
"Saat ini tim investigasi sudah ke Buol yang dipimpin Wakapolri (Komjen Pol Jusuf Manggabarani.red) dengan profesi dan pengamanan (propam), Intelijen dan Keamanan (intelkam) serta reserse dan kriminal (reskrim)," kata Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri di Jakarta, Jumat.
Kapolri mengatakan, proses investigasi dilaksanakan dan tidak akan tergesa-gesa, agar tidak salah langkah, dan hasilnya akan dibuka secara tranparan.
"Kita akan melaksanakan proses yang jernih dengan dibantu semua pihak dan Insya Allah semua perkara, bisa terang dan pasti ditindak anggota yang terlibat kalau ada tindakan kekeliruan dan kelalaian, sehingga orang meninggal," kata kapolri.
Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah memeriksa sebelas anggota polisi di antaranya Kepala Satuan Lantas (Kasat Lantas) Polres Buol, Iptu Jefry Pantouw, Kapolsek Biau Iptu Muzakir Butudoka, dan dua petugas anggota jaga saat kejadian yaitu Amiruloh dan James Jhon Pantaw.
Bambang Hendarso mengatakan, insiden itu mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia yaitu Muslim, Amran S Abjali, Arfandi, Ridwan D Majo, Herman Hasan, Rasyid S. Jopri dan Saktipan.
"Selain itu ada 26 orang warga yang luka-luka dan 19 orang luka-luka dari anggota polri," katanya.
Insiden penyerangan itu terkait dengan tewasnya seorang tahanan Polsek Biau bernama Kasmir Timumun pada Senin sore (30/8).
Keluarga menduga tewasnya Kasmir Timumun, warga Kelurahan Leok II yang bekerja sebagai tukang ojek itu akibat penganiayaan oknum polisi.
Kasmir ditahan karena kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan seorang anggota kepolisian di kota itu, namun hari Senin dia tewas di dalam tahanan.
Sebagai buntut dari kematiannya, Selasa malam sekitar pukul 21.30 WITA, ribuan warga mendatangi Mapolsek Biau yang terletak di Kelurahan Kali dan berdekatan dengan Kantor Bupati Buol.
(S035/A041/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010