Rembang (ANTARA News) - Kementerian Agama Rembang, Jawa Tengah menyatakan tidak ada kelompok Ahmadiyah di kabupaten ini, tetapi secara perorangan kemungkinan keberadaannya tetap ada.

"Berdasarkan data yang kami miliki, tidak ada kelompok Ahmadiyah di Kabupaten Rembang. Namun, secara perorangan kami tidak yakin kalau tidak ada," kata Kepala Kementerian Agama Rembang, H Muhammad Subchi, di Rembang, Jumat.

Dia menyebutkan relatif kuatnya basis organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di kabupaten ini diduga menjadi penyebab tidak nampaknya kelompok Ahmadiyah.

"Kami hanya mencatat NU, Muhammadiyah, dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Belum ada yang lain," katanya, didampingi Kepala Seksi Pendidikan Agama ISlam pada Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid (Penamas), Kemenag Rembang, Hj Ruchbah.

Dia menjelaskan, persoalan keyakinan tidak bisa ditindaklanjuti dengan langkah hukum, sebab tidak akan menyelesaikan masalah secara menyeluruh.

"Kebenaran agama adalah kebenaran yang bersifat keyakinan, bukan kebenaran empiris sehingga tidak akan mudah mengubah keyakinan seseorang yang sudah mengakar kuat," katanya.

Menurut dia, kebenaran empiris cukup mudah diselesaikan dengan pembuktian-pembuktian, namun kebenaran yang bersifat keyakinan tidak bisa semudah itu diubah sebab bersifat pribadi.

"Kalaupun pemerintah membubarkan Ahmadiyah, pengikut mereka bisa saja tetap melakukan kegiatan dengan nama organisasi yang berbeda dan tidak lagi mengatasnamakan Ahmadiyah," katanya.

Disinggung soal penilaian Ahmadiyah sebagai aliran sesat, dia mengatakan pihaknya perlu melihat langsung aktivitas kelompok ini.

"Dalam menilai aliran, harus dipastikan dulu agama penganut aliran tersebut. Misalnya, kalau memang Islam, maka shalatnya harus menghadap kiblat. Bila tidak, berarti Islamnya dipertanyakan dan perlu diingatkan," katanya.
(ANT168/D009)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010