London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia turun pada Kamis akibat aksi ambil untung (profit taking), setelah sehari sebelumnya melonjak di tengah menguatnya data manufaktur Amerika Serikat dan China, kata para pedagang.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 59 sen menjadi 75,76 dolar per barel pada akhir perdagangan London.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk penyerahan Oktober, merosot empat sen menjadi 73,87 dolar.

Harga minyak melompat sekitar dua dolar pada Rabu didukung meguatnya data manufakturdari Amerika Serikat dan China - dua negara konsumen minyak terbesar di dunia.

Dalam perdagangan minggu volatile, harga minyak turun tajam pada Senin dan Selasa karena sebagai pedagang cemas atas laju pemulihan ekonomi AS dan pertumbuhan persediaan bahan bakar.

"Harga minyak naik tajam pada Rabu, meskipun pasar gagal menutup semua kerugian besar Selasa yang mengejutkan," kata Edward Meir, analis di broker MF Global.

"Angka manufaktur yang kuat dari China dan Amerika Serikat memicu kenaikan harga," katanya Kamis.

Pasar minyak pada Rabu mengabaikan data dari departemen energi AS yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS melompat 3,4 juta barel pada minggu lalu - jauh lebih tinggi daripada kenaikan 800.000 barel yang diperkirakan oleh para analis.

Pedagang juga mengesampingkan laporan dari perusahaan gaji (payrolls) ADP yang mengatakan bahwa lapangan kerja di sektor swasta AS menurun pada Agustus untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan

serta data pemerintah yang menunjukkan penurunan lebih besar dari perkiraan dalam pengeluaran konstruksi. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010