Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono terus menurun selama satu tahun masa pemerintahannya.
"Meski, mengalami kenaikan sekitar satu persen lima bulan terakhir Maret hingga Agustus 2010 ini, yakni 66 persen namun tren tingkat kepuasan masyarakat terus menurun," kata Direktur Eksekutif LSI, Dodi Ambardi, saat melakukan konferensi pers hasil survei tentang "Akuntabilitas Politik: Evaluasi Publik Atas Pemerintahan SBY-Boediono", di Kantor LSI Jakarta, Kamis.
Menurut dia, kepuasan masyarakat tentang kinerja Presiden SBY sempat tinggi sejak terpilihnya menjadi Presiden pada Juli 2009 lalu, yakni 85 persen, namun terus mengalami penurunan pada November 2009 menjadi 75 persen hingga Maret 2010 menjadi 65 persen.
Sementara, tingkat kepuasan rakyat terhadap kinerja Wakil Presiden Boediono lebih bersifat fluktuatif, yakni sempat naik pada awal 2010 kemudian turun dan naik kembali pada Agustus 2010.
Dodi menyebutkan, faktor pendidikan tampaknya sedikit mempengaruhi terhadap tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden. Semakin tinggi tingkat pendidikannya, maka semakin rendah tingkat kepuasan mereka terhadap kinerja pemerintahan SBY-Boediono, katanya.
Namun, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada Agustus 2010, tingkat kepuasan masyarakat lebih tinggi yakni sekitar 66 persen dibandingkan yang tidak puas dengan kinerja Presiden SBY, yakni 32 persen dan yang tidak menjawab dua persen.
Penurunan tingkat kepuasan masyarakat itu, lanjut dia, juga dipengaruhi menurunnya tingkat persepsi masyarakat terhadap kondisi keamanan dan ketertiban nasional, proses penegakan hukum dan kondisi ekonomi yang terus memburuk.
"Kelompok masyarakat yang menilai kondisi keamanan dan ketertiban lebih baik mengalami penurunan dari 59 persen menjadi 55 persen. Begitu pun, kondisi penegakan hukum juga mengalami penurunan dari 43 persen yang menyatakan baik menurun menjadi 35 persen," ucapnya.
Survei yang menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan responden sebanyak 1.829 responden dan wawancara tatap muka itu diperkirakan terdapat margin off error sebanyak 2,8 persen.
Responden yang diwawancarai itu berasal dari beberapa daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Banten, dan lainnya dengan tingkat pendidikan mulai dari SD hingga perguruan tinggi.
Di tempat yang sama, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, mengatakan, hasil survei yang dilakukan LSI itu akan dijadikan masukan bagi partai Demokrat agar pemerintahan SBY-Boediono bisa lebih baik lagi.
Ia mengaku terkejut dan heran, meski banyak pemberitaan negatif tentang pemerintahan Presiden SBY, namun tingkat kepuasan masyarakat masih cukup tinggi, yakni sekitar 66 persen.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010