Jakarta (ANTARA News) - Pengamat pasar uang, Irfan Kurniawan, memperkirakan bahwa rupiah masih tetap berada di atas Rp9.000 per dolar sehingga tidak akan berfluktuatif , meski pasar saat ini positif.
" Pasar saat ini positif terhadap rupiah, namun tidak akan lari jauh, hanya dikisaran antara Rp9.000 sampai Rp9.050 per dolar," katanya di Jakarta, Kamis.
Menurut Irfan, kenaikan rupiah itu juga terjadi hanya sementara dalam waktu yang tidak lama menjelang tiba hari raya Idul Fitri.
"Kami memperkirakan rupiah akan kembali terpuruk, karena tertekan oleh berbagai hal yang terjadi di pasar," katanya.
Ia mengatakan, kebutuhan dolar oleh institusi menjelang hari raya Idul Fitri cenderung meningkat.
Selain itu, musim liburan panjang banyak individu yang membutuhkan dolar dalam jumlah besar dan jadwal pembayaran utang kepada kreditor mengakibatkan rupiah kembali tertekan, katanya.
Jadi, lanjut dia kenaikan rupiah saat ini hanya sementara yang didukung oleh laju inflasi Agustus yang lebih baik ketimbang Juli 2010.
Selain itu juga, pemerintah menginginkan rupiah tetap berada di atas level Rp9.000 per dolar agar produk ekspornya mampu bersaing.
Pemerintah juga tidak mau mengorbankan ekspor demi mendorong kepentingan yang lain, tuturnya.
Karena itu, lanjut dia rupiah yang sebelumnya sempat berada dibawah angka Rp9.000 per dolar, akan kembali jauh di atas Rp9.000 per dolar.
"Kami memperkirakan rupiah akan berada dalam kisaran ketat antara Rp9.050 hingga Rp9.100 per dolar, ucapnya.
(T.H-CS/A011/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010