"Kami memberikan pelayanan kesehatan atau pengobatan gratis bagi para korban banjir Pakistan di DHQ Hospital Charsadda dan sebuah sekolah yang menjadi lokasi pengungsian di daerah yang bernama Prang kedua lokasi itu berada di Distrik Charsadda," kata Direktur Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Slamet Sugiyono, di Islamabad, Kamis.
Tim kemanusiaan tersebut memberikan layanan kesehatan atau pengobatan gratis di sebuah rumah sakit dan lokasi pengungsian di Distrik Charsadda mulai Kamis pagi hingga sore hari.
Slamet menjelaskan, pelayanan kesehatan oleh tim kemanusiaan Indonesia akan dilakukan hingga 30 September 2010.
"Ada dua gelombang tim kemanusiaan yang akan memberikan pelayanan kesehatan bagi para korban banjir Pakistan," katanya.
Kedatangan tim gelombang tahap pertama terdiri atas sepuluh orang TNI, tujuh orang dokter dari Kementerian Kesehatan, empat orang dari Kementerian Luar Negeri, empat orang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan satu orang dari media massa.
Tim yang membawa beracam obat-obatan dan peralatan medis tersebut akan berada di Pakistan untuk membantu para korban banjir yang membutuhkan pelayanan kesehatan hingga 15 September.
Setelah itu pada 15 September hingga 30 September tim reaksi cepat penanggulangan bencana gelombang kedua akan datang ke Pakistan untuk melanjutkan pelayanan kesehatan.
Total keseluruhan tim adalah 45 orang, pada tahap pertama 23 orang dan tahap kedua 22 orang.
Sebelumnya, keberangkatan tim satuan reaksi cepat penanggulangan bencana dari Indonesia dilepas oleh Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada Rabu (1/9) pagi dan dihadiri oleh Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Sanaullah dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif.
Keberangkatan bantuan kemanusiaan ini merupakan tindak lanjut kedua dari perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk pengiriman bantuan tahap dua sebagai rasa kemanusiaan dan solidaritas antarbangsa.
Awal Agustus, pemerintah juga telah mengirimkan bantuan tahap pertama berupa logistik, makanan siap saji, dan obat-obatan.
Bantuan tahap pertama terdiri atas empat unit tenda keluarga, 24 unit velbed, dua unit genset 5 kva, 13.050 kaleng makanan siap saji, 2.000 lembar selimut, 4.000 lembar sarung, 150 dus obat-obatan, dan 200 dus makanan pengganti ASI.
Sementara itu, Dubes Pakistan untuk Indonesia Sanaullah mengatakan pihaknya sangat berterima kasih atas perhatian yang besar dari Pemerintah Indonesia.
Menurut dia, bencana banjir yang terjadi di negara Pakistan pada saat ini sangat memprihatinkan.
Dia berharap bantuan dari pemerintah Indonesia bisa meringankan beban korban banjir yang membutuh pertolongan. (W004/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010