Jakarta (ANTARA News) - Jika saja kapsul minyak ikan diberikan kepada pasien sakit jantung, mungkin 10 ribu nyawa dapat diselamatkan setiap tahun, kata para dokter seperti dikutip dari Dailymail.
Sebuah ulasan telah mengungkap bahwa suplemen yang mengandung omega - 3 dapat mencegah kematian satu dari hampir sepuluh pasien gagal jantung.
Penggunaan rutin akan mencegah sekitar delapan persen dari pasien dengan gejala sesak nafas dan retensi cairan.
Manfaat dari minyak ikan terhadap jantung akan mencapai puncaknya dalam waktu dua tahun setelah mulai mengokonsumsi kapsul, kata ulasan yang dimuat di The European Journal of Cardiovascular Medicine.
Ahli Jantung dari Inggris mengatakan panduan internasional kini sedang ditulis ulang dengan mengikutkan saran agar pasien gagal jantung mengkonsumsi kapsul itu setiap hari.
Sekitar 700 ribu warga Inggris menderita penyakit gagal jantung, 68 ribu kasus baru didiagnosa setiap tahun dan gagal jantung diperkirakan membunuh 100 ribu orang setiap tahun.
Tujuh ribu pasien penderita gagal jantung dipantau selama empat setengah tahun dalam studi yang berpusat di Italia.
Ada penurunan angka kematian sekitar 9 persen bagi mereka yang mengkonsumsi minyak ikan segar dan sekitar 8 persen penurunan pada angka rawat inap dirumah sakit.
Pimpinan peneliti ,Professor Martin cowie, yang berbicara pada kongres the European Society of Cardiology di Stocholm Swedia mengatakan bahwa jika 500 ribu pasien mengkonsumsi suplemen itu secara rutin maka ada sepuluh ribu nyawa dalam setahun akan terselamatkan.
Asam lemak Omega -3 merupakan asam lemak alami yang dapat ditemukan pada ikan yang mengandung minyak, kacang kedelai, biji bunga matahari,biji rami, biji labu dan kacang kenari.
Asam Lemak penting bagi hidup orang dewasa untuk kesehatan jiwamental dan secara khusus membantu pasien penyakit jantung - dan mereka yang mengidap radang sendi (encok) - dengan cara menghambat respon tubuh untuk membuat peradangan, menghilangkan lemak darah, mengurangi kemungkinan pembekuan darah dan mencegah denyut jantung berbahaya.
(yud/A038/BRT)
Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010