Dikutip dari laman BWF, Rabu, ketiga pebulu tangkis itu akan mengikuti upacara virtual dan acara media yang akan diselenggarakan BWF pada Rabu 16 Juni 2021.
Presiden BWF Poul-Erik Hoyer memuji prestasi luar biasa mereka dan menyebut mereka sebagai tokoh penting dalam sejarah olahraga.
"Zhang Ning, Cai Yun, dan Fu Haifeng adalah tokoh ikonik dari beberapa tahun terakhir. Mereka bermain di level sangat tinggi, yang membantu mereka memenangi setiap gelar utama dalam bulu tangkis," ujar Hoyer dikutip dari laman resmi BWF.
Baca juga: BWF umumkan turnamen kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 selesai
“Paling penting adalah standar yang mereka tetapkan akan selalu menjadi tantangan bagi pemain generasi muda yang ingin meniru mereka. Saya mengucapkan selamat kepada mereka untuk memasuki BWF Hall of Fame, yang merupakan pengakuan layak untuk tiga pemain hebat dari China ini,” tambah Hoyer.
Sebagai “Kakak” dalam tim China, Zhang Ning pada usia 30-an berhasil mengatasi tekanan permainan di Olimpiade Beijing 2008 untuk mempertahankan medali emas Athena 2004. Ia menjadi satu-satunya pemain tunggal putri yang berhasil melakukan hal tersebut.
Dia menang di hampir setiap kejuaraan besar, termasuk Kejuaraan Dunia BWF pada tahun 2003, dan juga membantu China meraih kemenangan tim di Piala Uber (2004, 2006), serta Piala Sudirman (2005, 2007).
Baca juga: BWF putuskan tetap pakai format skor 3x21
Cai Yun dan Fu Haifeng mencapai kesuksesan sebagai satu-satunya pasangan ganda putra yang memenangkan empat Kejuaraan Dunia BWF yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dengan permainan front-court yang dapat membantu Fu, Cai memimpin pasangan itu untuk meraih perak Olimpiade di Beijing 2008 dan emas di London 2012, serta emas tim Asian Games pada 2006 dan 2010.
Mereka juga memberikan kontribusi besar bagi China atas satu dekade dalam kompetisi Piala Thomas dan Piala Sudirman.
Ditambah emas Olimpiade (2012), perak Olimpiade (2008), dan dua tim Asian Games. Setelah Cai pensiun, Fu kemudian bermitra dengan Zhang Nan untuk menggapai emas Olimpiade kedua berturut-turut di Rio 2016.
Seperti halnya Zhang dan Cai, Fu adalah tulang punggung tim China di acara besar selama lebih dari satu dekade.
Baca juga: BWF pastikan pembatalan ajang Super 100 Indonesia Masters 2021
Pewarta: Gheovano Alfiqi/Fitri Supratiwi
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021