Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Rusia memiliki hubungan bilateral yang sangat erat, yang sudah dirintis oleh Presiden Pertama RI Soekarno sejak tahun 1956.
Bahkan, Soekarno beberapa kali melakukan kunjungan Rusia, yang masa itu masih menjadi bagian dari Uni Soviet.
Namun, hubungan Indonesia-Rusia sempat mengalami kemunduran di masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
Hubungan kedua negara itu pun mulai harmonis lagi ketika Megawati Soekarnoputri berkunjung ke Rusia pada 2003 dan menandatangani deklarasi dasar hubungan persahabatan RI-Rusia.
Dengan hubungan yang baik antara Megawati dan Federasi Rusia itu, Megawati pun dianugerahi penghargaan dan bintang Jasa Negara untuk Persahabatan atau "Order of Friendship" dari Republik Federasi Rusia.
Bintang Jasa Negara ini disematkan kepada Megawati melalui Dekrit Presiden yang di tanda-tangani oleh Presiden Putin pada tanggal 10 Februari 2020, dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan Indonesia-Rusia.
Penghargaan itu diberikan oleh Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, di kediaman Megawati, di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu.
Penghargaan tersebut sedianya akan diberikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin langsung di Moskow, pada tahun lalu. Namun akibat pandemi COVID-19, akhirnya Putin mengutus Lyudmila menyerahkannya di Indonesia kepada Megawati.
Megawati pun tak bisa menahan haru ketika menjadi orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan Order of Friendship dari Pemerintah Federasi Rusia.
Megawati tak kuasa menahan air matanya karena mengingat ayahnya, Soekarno yang telah merintis hubungan persahabatan antara Rusia dengan Indonesia.
"Sungguh sebuah hari yang membahagiakan saya mendapat kehormatan ini. Saya teringat kepada ayah saya. Saya sangat mengerti bahwa beliau (Soekarno,) yang mulai merintis hubungan persahabatan antara Rusia dengan Indonesia," kata Megawati saat menerima Bintang Jasa Negara untuk Persahabatan yang disiarkan secara daring lewat akun YouTube PDIP.
Megawati lalu teringat ketika dirinya masih muda, ketika sang ayah mengajak dirinya ikut menjemput Presiden Kliment Voroshilov yang berkunjung ke Indonesia.
"Itulah menurut saya titik awal hubungan persahabatan Indonesia-Rusia yang berjalan hingga saat ini," kata Megawati dalam siaran persnya.
Ingatannya kembali ke masa lalu. Sebagai anak muda saat itu, mereka diminta untuk bertemu dengan beberapa astronot yang telah datang ke Indonesia.
"Saya ingat satu namanya Yuri Gagarin dan ada beberapa lagi yang lain. Itu membuat waktu itu betapa banyak anak muda Indonesia yang ingin untuk menjadi astronot dari Indonesia," kata Megawati.
Secara pribadi, Megawati juga mengaku dirinya sangat diterima ketika berkunjung langsung ke Rusia untuk berkenalan dengan Presiden Putin.
"Tolong sampaikan salam hangat saya dan terima kasih sangat besar atas penghargaan dari beliau. Karena menurut saya, saya dan beliau mempunyai ikatan pribadi," kata Megawati.
Menurut dia, banyak hal yang telah didapat untuk membuat hubungan bilateral kedua negara semakin erat.
"Saya merasa sangat terhormat dan takkan lupa, karena waktu itu saya diberikan kesempatan oleh Presiden Putin untuk dapat membeli alutsista dari Rusia untuk Indonesia. Sekali lagi atas nama keluarga dan rakyat Indonesia, saya mengucapkan beribu terima kasih atas bintang kehormatan ini," kata Megawati.
Megawati menjadi orang yang pertama dari Indonesia yang menerima penghargaan Bintang Jasa ini. Penghargaan ini sudah berlangsung sejak sekitar tahun 2000 lalu.
Beberapa penerima Bintang Jasa Persahabatan ini antara lain, Mahathir Mohammad (2003), Nelson Mandela (2005), Lee Kuan Yew (2009), Mahmoud Abbas (2013), Ban Kim Moon (2016).
"Ibu Megawati adalah warga negara Indonesia pertama yang dianugerahi bintang persahabatan ini," kata Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva.
Penghargaan itu diberikan karena Rusia melihat begitu besarnya sumbangsih Megawati dalam memperkokoh kerja sama dan saling pengertian diantara masyarakat Rusia dan Indonesia.
Pemberian bintang jasa tersebut juga sebagai simbol peringatan 70 tahun persahabatan kedua negara.
Lyudmila mengatakan Rusia mengakui bahwa hubungan dengan Indonesia yang saling menghormati dan saling percaya dimulai sejak Presiden RI Pertama Soekarno, yang juga ayahanda Megawati sendiri.
Rusia menghormati Soekarno sehingga perayaan ulang tahun Soekarno ke-120 pada tahun ini akan ikut mereka lakukan di Jakarta.
"Yang mulia sangat dikenal dan dihormati di Rusia sebagai teman sejati yang memfasilitasi pengembangan proyek bersama di bidang strategis. Kami sangat menghargai Yang Mulia dalam pengembangaan kerja sama kedua negara," kata Lyudmila.
Rusia siap bermitra
Pemerintah Federasi Rusia pun siap bermitra dengan Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk bidang alutsista militer.
Dubes Rusia itu juga mengaku bahwa Presiden Putin sedang menunggu waktu yang tepat untuk datang ke Indonesia.
Apalagi, Rusia sedang mengharapkan adanya deklarasi kemitraan strategis yang akan ditandatangani kedua negara di berbagai sektor strategis. Hal itu akan menandai prospek pembangunan kerja sama di berbagai bidang.
"Rusia menganggap Indonesia sebagai mitra dan sahabat yang lama, dan ada hubungan erat antara negara kita yang dasarnya dibangun sejak Presiden Soekarno," tegas Lyudmila.
Sementara itu, Megawati yang juga sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ex officio, mengatakan adanya peluang kerja sama riset dan teknologi antara Indonesia dengan Rusia, khususnya di bidang luar angkasa.
Megawati mengaku dirinya sudah berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa hubungan kerja sama dengan Rusia bisa ditingkatkan, khususnya menyangkut teknologi dan ruang angkasa.
Pemberian penghargaan bintang jasa terhadap Presiden RI Ke-5 tersebut dan adanya peringatan 70 tahun hubungan Indonesia dan Rusia diharapkan dapat mempererat hubungan kedua negara.
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021