Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA) menjajaki kerja sama bidang pendidikan dengan nilai 11 juta dolar AS.
“Rencananya akan diimplementasikan tahun ini dengan IPB University yang berlangsung hingga tujuh tahun ke depan,” ujar Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Seoul, Gogot Suharwoto, saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Gogot menambahkan kerja sama itu merupakan proyek pertama KOICA untuk pendidikan tinggi di Indonesia. Kegiatan proyek tersebut diantaranya penyusunan prosedur operasional standar perawatan peralatan pada Green Bio National Instrumentation Center (GBNIC) di IPB University diantaranya sistem keamanan, keselamatan, protap pemindahan sampel, ketersediaan listrik, dan lain-lain.
Baca juga: Webinar MWA UI hadirkan Puan Maharani bahas pendidikan Indonesia
Kemudian penyediaan peralatan canggih dan sarana prasarana percobaan untuk melakukan analisis tingkat tinggi seperti alat Gas Chromatografy Mass Spectrometry (GCMS), ICP-MS/MS,Spectrometer, SEM, TEM, dan lainnya.
Selanjutnya peningkatan kapasitas pengajar dan teknisi tentang peralatan melalui training jangka menengah (empat bulan pelatihan bagi dosen, peneliti, dan teknisi)
Berikutnya, mendukung pembiayaan pendidikan S3 (PhD) bagi pengajar IPB di Seoul National University. Pemberian pelatihan jangka pendek (10 hari training, workshop Green Bio Korea-Indonesia, dan kerja sama dengan industri).
“Juga pengiriman pakar Korea ke IPB diantara direktur proyek, manajer proyek, pendampingan pengiriman calon PhD dan seminar khusus tentang GBNIC,” jelas Gogot.
Baca juga: Dubes RI prakarsai kerja sama universitas di Panama dan Indonesia
Baca juga: Peduli pendidikan, Satgas TNI mengajar siswa di perbatasan
Baca juga: Dubes RI Addis Ababa urai lima strategi globalkan pendidikan Indonesia
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021