Jakarta (ANTARA News) - Remaja yang selalu kurang tidur karena menghabiskan waktu berinternet hingga larut malam punya kemungkinan lebih besar menjadi pengidap gangguan jiwa di kemudian hari.
Kekurangan tidur dapat membantu menjelaskan misteri dari meningkatnya gangguan jiwa di antara anak muda pada dekade ini, berdasarkan penelitian.
Biasa begadang untuk menjelajah internet dan chatting di situs jejaring sosial menjadi alasan bagi remaja mengalami kurang tidur.
Penelitian itu melibatkan sekitar 20 ribu remaja berusia 17 hingga 24 tahun sebagai subjek penelitian. Kesimpulannya, mereka yang tidur kurang dari lima jam sehari ternyata tiga kali lebih berpotensi mengidap tekanan secara psikologis di tahun berikutnya.
Berdasarkan hasil penelitian itu yang diterbitkan oleh Journal Sleep, satu jam kekurangan tidur punya berarti 14 persen risiko gangguan mental.
Professor Nicholas Glozier, yang memimpin penelitian itu, mengatakan : "Gangguan tidur atau secara khusus disebut insomnia merupakan sebuah prediktor dari berkembangnya depresi pada masa selanjutnya maupun perasaan gelisah."
Kurang tidur juga berhubungan dengan masalah kesehatan mental berjangka panjang.
Kebanyakan gangguan kesehatan mental kadang kambuh dan "hal itu tidak pernah berangsur sembuh, itu yang kami secara khusus minati."
Professor itu, yang meneliti pengobatan psikiatri dan tidur di universitas Sydney percaya bahwa kekurangan tidur berkontribusi bagi peningkatan tingkat depresi.
Ia mengatakan : "Sebagian besar pasien saya berada di Facebook atau internet atau game online multiplayer besar hingga jam satu atau dua dini hari dan harus bangun pada pukul 7 pagi.
Gangguan tidur dan gangguan mental dapat memperburuk satu sama lainnya, kata ahli itu."Banyak dari anak-anak ini memiliki masalah tidur sebagai dampak dari ganguan sebelumnya," ungkapnya.
Jumlah waktu yang dihabiskan orang untuk online, terutama para remaja, telah meningkat di tahun-tahun ini dan dipenuhi oleh perkembangan situs jejaring sosial.
Rata-rata para pengguna internet di Inggris menghabiskan waktu lebih dari enam jam setiap bulan pada situs seperti Facebook dan Twitter.Australia memiliki rata -rata tertinggi pengguaan situs tersebut yaitu tujuh jam sebulan.
Professor Glozier, bersama para peneliti dari Sydney's-Woolcock Institute dan the Brain and Mind Research Institute, memprakarsai metode untuk membenahi waktu bangun tidur pada orang yang mengalami kekurangan tidur guna mengawasi kesehatan mental mereka.
Pasien dirawat menggunakan terapi cahaya di pagi hari selayaknya hormon melatonin yang membantu mereka untuk tidur lebih awal.
Penelitian di Australia tersebut merupakan penelitian terbaru mengenai masalah gangguan tidur.
(YUD/A)38/BRT
Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010