Silver Spring, AS (ANTARA News) - Polisi AS menembak dan menewaskan seorang pria yang menyandera tiga orang di markas Discovery Channel di dekat Washington, Rabu . Pria itu mengacungkan senjata dan sepertinya memiliki peledak.

Beberapa petugas yang telah menyaksikan drama penyanderaan tersebut melalui satu kamera keamanan gedung menyelinap masuk, sementara polisi berunding dengan pria bersenjata yang dikuasai emosi itu dan menembak dia ketika ia mengarahkan pistolnya ke salah satu dari tiga orang yang ia sandera.

"Seorang sandera bergerak, ia menarik senjatanya, dan ditembak," kata Kepala Polisi Montgomery County Tom Manger kepada wartawan. Ia mengatakan tersangka penyandera tersebut tewas dan semua sandera selamat.

Pria itu, yang oleh seorang pejabat pelaksana hukum AS disebutkan bernama James Lee, pernah ditangkap karena melancarkan protes terhadap Discovery Channel mengenai masalah lingkungan hidup.

"Ia memiliki sejarah ... konflik dengan Discovery," kata Manger.

Peristiwa tersebut mengakibatkan kekacauan di Silver Spring, Maryland, daerah perkantoran dan perniagaan serta pusat komputer di ujung ibukota AS.

Polisi menutup daerah di sekitar bangunan itu dan beberapa tim SWAT digelar tak lama setelah tersangka memasuki bangunan tersebut dengan membawa senjata genggam sekitar pukul 13:00. Manger menyatakan polisi kabupaten dan negara bagian, agen Keamanan Dalam Negeri serta FBI bergabung dalam operasi itu.

Bangunan tersebut, tempat kerja hampir 1.900 pegawai, dikosongkan dan anak-anak segera dibawa ke luar pusat perawatan siang hari.

Polisi menyatakan mereka masih berusaha memastikan apakah dua kotak dan dua tas punggung yang dimiliki penyandera tersebut adalah bahan peledak.

Anjing pelacak bom memeriksa daerah itu sebelum pekerja diperkenankan meninggalkan beberapa gedung yang bersebelahan.

James Lee dari San Diego ditangkap pada Februari 2008, setelah melemparkan uang ke udara dalam satu protes di luar gedung Discovery, demikian laporan Montgomery County Gazette tahun itu.
(C003/A011)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010