Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) Kemkominfo Freddy Tulung mengatakan, stasiun TV belum maksimal dalam mendidik masyarakat, khususnya di bulan Ramadhan.
"Dalam konteks pendidikan publik, tayangan TV di bulan Ramadhan dimaknai belum maksimal dalam mendidik, mencerahkan, dan memberdayakan publik," katanya dalam acara temu wartawan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, Rabu.
Freddy mengatakan, hasil pantauan tayangan memperlihatkan, penonton masih disuguhi tayangan yang belum "pas" dengan nilai Ramadhan.
Hal tersebut, lanjutnya, ditandai denganadanya beberapa adegan kekerasan fisik seperti memukul, menendang, melempar. Selain itu juga ada beberapa adegan kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan mistik.
"Pemantauan menemukan 1.252 adegan yang melanggar dari sebelas stasiun TV yang menyajikan program spesial di bulan Ramadhan," katanya.
Pelanggaran tersebut, lanjutnya, di antaranya 499 adegan kekerasan fisik, 487 adegan kekerasan psikis, 44 adegan mistik, dan 222 adegan mesum atau cabul.
Selain itu, Freddy juga mengungkapkan hasil pemantauan tayangan Ramadhan selama empat tahun sejak 2007 hingga 2010.
Ia mengatakan, jumlah adegan yang melanggar meningkat cukup tinggi pada tahun 2010 dengan jumlah pada tahun 2007 sebanyak 340, tahun 2008 sebanyak 802, dan tahun 2009 sebanyak 425.(*)
(ANT-006/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010